Nama pohon itu kini melekat dalam nama-nama geografi, seperti: Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, buah seperti yang ada dalam foto ini namanya limus.
Tapi, di tempat lain ada yang menyebutnya bacang, atau ambacang, embacang, embawang (Mangifera foetida Lour.).
Dalam Kamus Kawi - Indonesia (Prof Drs S Wojowasito), buah ini disebut ambawang. Ada juga yang menyebutnya pakel. Sejenis dengan limus, yaitu kaweni atau bembem, walau ada beberapa perbedaan, baik bentuk, ukuran, warna, dan aromanya.
Beragam nama buah yang banyak tumbuh di sekitar masyarakat itu, sehingga menjadi penanda kawasan, menjadi ciri bumi di beberapa daerah, karena sangat dikenali oleh masyarakatnya.
Nama pohon itu kini melekat dalam nama-nama geografi, seperti: Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Ada pula Kampung Cilimus, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Kampung Cipakel di Desa Leuweungkolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Kampung Cibacang, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Cibacang di Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Cibacang di Cijambe, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang. Kampung Warungkaweni di Cipageran, Cimahi Utara. Kampung Cibembem, Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Cibembem di Kabupaten Kuningan, dan di Depok ada Jalan Kebembem.
Sesungguhnya, pohon dan buah bacang atau buah limus berbeda dengan buah kaweni atau buah bembem. Pohon limus itu batangnya lebih membulat. Dalam beberapa sumber disebutkan, pohonnya besar, batangnya lurus, dan tidak memiliki banir. Tinggi pohon bacang mencapai 30-35 m. Bila kulit kayunya dilukai, akan keluar getah bening yang tajam, dan bila terkena kulit akan menimbulkan gatal.
Baca Juga: Wafatnya Eril Menggugah Insan Yang Berqalbu Bening
Artikel Terkait
Para Pejabat Cicalengka Tahun 1871-1923
6 Pemenang Tulisan Terpopuler Netizen Ayobandung.com Mei 2022: Total Hadiah Rp1,5 Juta!
Karasak itu Nama Pohon dari Keluarga Ficus
Program Sekolah Penggerak untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
Pecinan Cicalengka sejak 22 Januari 1872
Mencetak Generasi ‘Boseh’
Pembangunan Ibu Kota Baru dari Kacamata Teknik Sipil
Menunggu Kiprah Eksplosif Persib di Piala Presiden 2022
Haruskah Indonesia Bergabung dengan BRICS?
Wafatnya Eril Menggugah Insan Yang Berqalbu Bening