Baca Juga: Empat Nama Jalan untuk Satu Ruas Jalan yang Sama
Inilah yang menyebabkan pohon ini oleh masyarakat setempat disebut karasak, krasak, keresek, atau kresek. Karena pohonnya yang tinggi, rimbun, membawa kesejukan, maka tumbuhan karasak, krasak, keresek, atau kresek, menjadi penanda bumi, kemudian kawasan yang berada di sekitar pohon itu dinamai Karasak, Krasak, Keresek, atau Kresek.
Dalam tulisan Razali Yusuf, dalam Berkala Penelitian Hayati Edisi Khusus: (2011), bahwa kebanyakan jenis Ficus di daerah tropis banyak tumbuh di dataran rendah dan hutan pegunungan bawah (ketinggian kurang dari 1.500 m dpl), namun ada pula yang tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.500–2.500 m dpl.
Razali menulis, bahwa jumlah jenis Ficus di seluruh dunia mencapai 750 jenis sampai 1.000 jenis. Di kawasan Malesia tercatat ada 102 jenis, 68 jenis di antaranya terdapat di Indonesia. Persebaran Ficus di Indonesia hampir merata di setiap pulau, terutama di pulau-pulau besar, seperti: Pulau Kalimantan, Pulau Sumatra, Pulau Papua, Pulau Sulawesi, dan Pulau Jawa. Dalam tulisannya, dirinci penyebaran jenis Ficus di Indonesia, yaitu ada 106 jenis dari marga Ficus yang tercatat di Kalimantan, di Sumatera terdapat 102 jenis, di Papua terdapat 99 jenis, di Sulawesi terdapat 83 jenis, di Pulau Jawa terdapat 75 jenis, di Maluku terdapat 71 jenis, dan di Nusa Tenggara terdapat 36 jenis.
Tumbuhan karasak atau keresak, termasuk keluarga Moraceae, genus Ficus, spesies Ficus superba MIQ. Pohon ini tingginya dapat mencapai 30 meter.
Semakin tinggi pohon, maka akarnya gantungnya akan semakin banyak, menancap di semua sisi pohon, radiusnya bisa mencapai 5 sampai dengan 8 meter. Daunnya oval, lebar, dengan tangkai daun yang panjang.
Bentuk buahnya seperti buah dari genus Ficus lainnya, bulat, menempel di batang dalam jumlah banyak. Ketika masih muda, buahnya berwarna hijau, dan bila sudah masak akan berubah menjadi kuning, oranye, merah, lalu menjadi ungu kehitaman. Buahnya disukai oleh kelelawar pemakan buah berbagai jenis burung, orangutan, dan lain-lain.
Baca Juga: Para Pejabat Cicalengka Tahun 1871-1923
Karena manfaatnya dalam menjaga rantai ekologi dan kelestarian lahan, seperti lahan di sepanjang sempadan sungai, maka pengembangbiakan tumbuhan karasak atau keresek harus terus diperbanyak. Pengembangbiakannya dapat melalui biji, setek, pencangkokan, atau sambung pucuk (grafting).
Nama geografi Karasak, Krasak, Keresek, atau Kresek, bersumber dari satu jenis tumbuhan yang sama, yaitu Ficus superba MIQ, yang dalam nama setempat disebut karasak, krasak, keresek, atau kresek. [*]
T Bachtiar
Anggota Masyarakat Geografi Nasional Indonesia
Isi konten merupakan pandangan dan tanggung jawab penulis
Artikel Terkait
Aturan Baru Priangan dan Pembentukan Afdeling Cicalengka
Buya Syafii Maarif, Pejuang Martabat Kemanusiaan
Jutaan Anak Negara Berkembang Kehilangan Masa Depan Akibat Perang
Menjaga Keluarga Sakinah agar Terhindar dari Perceraian
Refleksi Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Bangkit dengan Ekonomi Kreatif
Sang Kibordis Andal dari SLBN Raharja Tanjungsari
Empat Nama Jalan untuk Satu Ruas Jalan yang Sama
Para Pejabat Cicalengka Tahun 1871-1923
6 Pemenang Tulisan Terpopuler Netizen Ayobandung.com Mei 2022: Total Hadiah Rp1,5 Juta!