Tumbuhan karasak atau keresak, termasuk keluarga Moraceae, genus Ficus, spesies Ficus superba MIQ. Pohon ini tingginya dapat mencapai 30 meter.
Dalam bahasa Sunda ada kata karasak, keresek, korosok, kurusuk, yang semuanya merupakan tiruan bunyi.
Karasak, misalnya, adalah tiruan bunyi bila ada seresah kering yang tertiup angin, atau bila ada orang atau binatang yang berjalan di atas seresah kering tersebut.
Lalu, mengapa bunyi karasak, krasak, keresek, atau kresek menjadi nama geografi, seperti yang ada di Provinsi Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur? Di Jawa Barat umumnya diucapkan karasak dan keresek, sementara di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, diucapkan krasak dan kresek.
Pada umumnya, nama geografinya disesuaikan dengan kata yang diucapkannya. Di Jawa Barat menjadi Karasak, atau Krasak, terutama di Jawa Barat yang kesehariannya berbahasa Jawa, seperti di Indramayu. Juga di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menjadi Krasak.
Sebagai conto, di Kota Bandung, Jawa Barat, ada nama geografi Kelurahan Karasak yang berada di Kecamatan Astanaanyar. Selain menjadi nama kelurahan, karasak juga menjadi nama jalan. Di Kabupaten Karawang pun ada nama geografi karasak, yaitu Dusun Karasak, Desa Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Juga nama dusun ini menjadi nama jalan, Jalan Karasak Wadas di Dusun Cikarang, Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. Atau menjadi nama ruas jalan, seperti Jalan raya Johar – Karasak, Kabupaten Karawang. Demikian juga di Kabupaten Indramayu ada nama geografi Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang.
Nama geografi krasak, terdapat di DI Yogyakarta, di sana ada nama Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman. Masih di Yogyakarta, ada Kali Krasak. Ada juga Kali Opak, yang mempunyai arti yang sama, yaitu nama lain untuk tumbuhan krasak.
Di Provinsi Jawa Tengah, di Kabupaten Wonosobo, ada Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah. Juga di Kabupaten Kudus, ada nama Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati.
Artikel Terkait
Aturan Baru Priangan dan Pembentukan Afdeling Cicalengka
Buya Syafii Maarif, Pejuang Martabat Kemanusiaan
Jutaan Anak Negara Berkembang Kehilangan Masa Depan Akibat Perang
Menjaga Keluarga Sakinah agar Terhindar dari Perceraian
Refleksi Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Bangkit dengan Ekonomi Kreatif
Sang Kibordis Andal dari SLBN Raharja Tanjungsari
Empat Nama Jalan untuk Satu Ruas Jalan yang Sama
Para Pejabat Cicalengka Tahun 1871-1923
6 Pemenang Tulisan Terpopuler Netizen Ayobandung.com Mei 2022: Total Hadiah Rp1,5 Juta!