Irama musik dari kibor mengiringi kesunyian SLBN Raharja Tanjungsari setelah mengadakan Ujian Sekolah. Alunan suara gitar dan lantunan lagu Manuk Dadali yang harmoni kian menghidupkan kembali suasana sekolah yang sepi. Kesejukan sawah di sekitar sekolah seolah menyempurnakan kegembiraan guru dan siswa yang bernyanyi mengikuti alunan sang Kibordis.
Adalah Sholehudin, sang Kibordis yang berperan sebagai konduktor dalam pagelaran musik sederhana di sekolah. Sholehudin merupakan salah satu siswa SLBN Raharja Tanjungsari yang menyandang tunanetra. Siswa yang akrab disapa Sholeh ini mempelajari alat musik sejak mulai bersekolah.
Sholeh memulai sekolah dari jenjang kelas 4 sekolah dasar dan langsung mulai mempelajari alat musik. Tidak hanya kibor, gitar dan drum juga merupakan salah dua alat musik yang pernah dijamahnya. Bahkan, salah satu guru juga ingin mengajarkan Sholeh biola. Namun, kibor menjadi salah satu alat musik yang seolah menyatu dengan dirinya.
Tidak butuh waktu lama untuk Sholeh fasih mengoperasikan alat musik yang memiliki beragam suara dari alat musik lain ini. Hanya butuh waktu lima bulan untuk Sholeh menghafal nada-nada dan bisa memainkan satu lagu. Lagu Halo-Halo Bandung merupakan lagu pertama yang mampu ia kuasai.
Baca Juga: Refleksi Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
“Awalnya menghafal nada, terus dicontohkan sama guru kunci-kunci dasarnya, baru dicoba sendiri. Kalau sekarang tinggal dengar lagunya aja baru ikuti nadanya,” ucap Sholeh yang diwawancara di SLBN Raharja Tanjungsari, Sumedang, 25 Mei 2022.
Mulai dari lagu daerah, lagu pop, sampai dengan lagu dangdut dapat Sholeh mainkan dengan jari jemarinya yang piawai. Siapapun yang mendengarnya seolah tersihir untuk ikut bernyanyi, menari, atau bahkan hanya sekadar menggoyangkan ibu jari.
Wahyu, guru yang memperkenalkan Sholeh dengan musik, menyebutkan bahwa siswanya tersebut cepat belajar dalam menguasai kibor. Wahyu juga menambahkan bahwa tidak terdapat kesulitan yang berarti dalam mengajarkan Sholeh.
“Sholeh memang cepat belajar kibor, cuma beberapa bulan dia langsung bisa bawa lagu sendiri. Dia memang punya minat sendiri terhadap musik,” ucap Wahyu, 31 Mei 2022.
Guru yang tiga tahun menjadi wali kelas Sholeh ini juga menyebutkan bahwa sang Kibordis memiliki minat terhadap peralatan elektronik. Sholeh senang mengutak-atik peralatan elektronik dan juga komputer.
Baca Juga: Menjaga Keluarga Sakinah agar Terhindar dari Perceraian
“Sholeh ini senangnya mengoprek alat elektronik. Kalau Saya ingatkan nanti kesetrum, dia jawab enggak apa-apa, paling kaget aja. Kalau di komputer paling Sholeh senangnya searching video di Google,” tambah Wahyu.
Dari minatnya ke musik ini, Sholeh juga sempat mengikuti beberapa lomba sebagai kibordis. Namun, ia juga menambahkan bahwa musik ini hanya dijadikan sebagai hobinya saja, tidak untuk dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
“Pengin melanjutkan musik, tapi alat musik sendiri juga belum punya. Soalnya ini, kan fasilitas di sekolah,” tambah Sholeh.
Artikel Terkait
Tadarus Buku di Bandung: Kini dan Dulu
Terwujudnya Satu Data Kependudukan Indonesia
PD III Tak Akan Terjadi lantaran Perang Ukraina
Nama Jalan Proyek Harus Diganti dengan yang Sesuai Karakter Alam atau Budaya Masyarakat Setempat
Aturan Baru Priangan dan Pembentukan Afdeling Cicalengka
Buya Syafii Maarif, Pejuang Martabat Kemanusiaan
Jutaan Anak Negara Berkembang Kehilangan Masa Depan Akibat Perang
Menjaga Keluarga Sakinah agar Terhindar dari Perceraian
Refleksi Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Bangkit dengan Ekonomi Kreatif