Dalam perang Ukraina, yang babak belur bukan AS atau Inggris tetapi Eropa dan Ukraina. Perekonomian AS memang memburuk tetapi itu diimbangi dengan memproduksi peralatan perang yang akan menciptakan tenaga kerja.
Kongres menyetujui anggaran pertahanan tahun 2022 sebanyak US$ 782 miliar, lebih tinggi 3,9 % dari permintaan Presiden Biden dan lebih tinggi 5,6% dari anggaran militer 2021.
Baca Juga: Terwujudnya Satu Data Kependudukan Indonesia
Jumlah tersebut belum termasuk bantuan untuk Ukraina, dalam mana US$6,5 miliar dipakai untuk penempatan pasukan AS di Eropa Timur, termasuk Polandia dan membuat senjata yang telah atau akan dikirim ke Ukraina.
Sepertinya bagi Amerika Serikat, perang Ukraina memberi keuntungan tersendiri karena memberi kesempatan menjatuhkan lawan maupun kawan. Perlu diketahui Eropa Barat sebetulnya adalah pesaing.
Perang Dunia Ketiga
Secara umum perang dunia, yang masih bersifat hipotetis, adalah perang berskala besar di masa depan. Berbeda dengan Perang Dunia Kesatu dan Kedua, PD III akan menggunakan senjata nuklir yang menghancurkan umat manusia.
Pengguna bom atom yang pertama dalam PD II adalah Amerika Serikat atas perintah Presiden Harry.J.Truman pada 1945. Total sekitar 210 ribu korban tewas dan luka-luka di Nagasaki maupun Hiroshima.
Tujuannya supaya Jepang menyerah. Mengurangi korban perang lebih lanjut. Pembenaran bagi penyediaan dan penggunaan anggaran pembuatan bom atom.Sebagai balasan terhadap serangan Jepang ke Pearl Harbour, Hawaii.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan berdasarkan simulasi yang paling modern, perang nuklir akan menimbulkan radiasi ke seluruh dunia, membuat atmofsir menjadi dingin, musim tanam lebih singkat, kelangkaan pangan dan kelaparan di seluruh dunia.
Artikel Terkait
Mengelola Nilai Kebijaksanaan
Belajar Regulasi Adopsi Anak lewat Film 'Instant Family'
Peran Guru Mewujudkan Sumedang Simpati
Cara Menjadi Minimalis, Filosofi atau Konsep Dasar
Jalur Sepeda Bandung - Lembang untuk Rombongan dan Pemula
Mendesak Perlunya Tim Ahli Toponimi di Daerah
Gubernur Jenderal Makan Siang di Cicalengka pada 20 Juli 1860
Cuan Mata Uang Kripto untuk Siapa?
Tadarus Buku di Bandung: Kini dan Dulu
Terwujudnya Satu Data Kependudukan Indonesia