Usia fosil keong racun yang paling mematikan ini berkisar antara 28 juta–23 juta tahun yang lalu dan terdapat di kawasan kars Rajamandala di Citatah.
Perbukitan batukapur yang terdapat di kawasan Citatah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menyimpan sejarah bumi yang panjang.
Fosil-fosil binatang koral yang terdapat di sana merupakan bukti yang tak terbantahkan.
Untuk perbandingan, Prof Dr RP Koesoemadinata (komunikasi melalui pesan WhatsApp, 27 Januari 2022), menyarankan, pergilah ke Pulau Seribu di Teluk Jakarta, di sana ada koral yang masih hidup, seperti yang terdapat di perbukitan kapur Citatah masa lalu.
Koral itu termasuk binatang. Yang menjadi batukapur itu rumahnya, cangkang dari binatang koral. Binatangnya yang merupakan soft tissue pasti sudah mati, sudah tidak ada.
Di kawasan kars Formasi Rajamandala, termasuk di kawasan Citatah, fosil yang paling banyak terlihat adalah fosil binatang koral. Fosil terumbu karang banyak terdapat di Tamanbatu, di puncak Pasir Pawon.
Baca Juga: Lahan Museum Goa Pawon Selesai Dihibahkan, Warga Minta Pembangunan Segera Dimulai
Di sana dapat disaksikan dengan jelas fosil binatang koral tersebut, ada yang seperti matahari dengan sinar yang memancar, ada juga yang menyerupai untaian pita.
Mengapa di ketinggian kawasan Citatah terdapat perbukitan batukarang, yang menerus sampai Teluk Ciletuh, di Sukabumi Selatan? Prof Dr R P Koesoemadinata, dalam tulisannya Taman Bunga Karang di Perbukitan Rajamandala (2004) menjelaskan, “Berdasarkan pengamatan dari lokasi-lokasi tersebut, serta banyak lagi lokasi-lokasi lain, para ahli geologi dapat membayangkan adanya taman bunga karang di sepanjang pegunungan Rajamandala, sekitar 27 juta - 23 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini Pulau Jawa belum ada, dan pada tempat ini ditafsirkan keberadaan suatu pulau yang rendah dan membentang dari Padalarang ke arah Ciletuh di barat daya Sukabumi. Pulau ini dipisahkan oleh palung laut yang sempit dari daratan Sunda purba yang berada di utaranya yang membentang sampai Asia.”
Artikel Terkait
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021: Darurat Kekerasan Seksual Atau Dekadensi Moral?
Mempelajari Karakter Orang Melalui Kebiasaannya
Brongkos: Hidangan Daging Kuah Khas Jogjakarta, Favorit Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Layangan Putus, Selesai, Paulo Coelho, dan Sejarah Ketidaksetiaan dalam Pernikahan
Manfaat Perdagangan Ekspor untuk Perekonomian
Asem-Asem Daging: Sajian Berkuah Khas Demak dari Tradisi Dapur Peranakan Tionghoa
Berpikir Kritis Bisa Cegah Investasi Bodong
Sejarah Kue Keranjang di Indonesia: Sajian Khas Tahun Baru Imlek yang Sarat Mitos dan Filosofi
Jangan Ngaku Bestie Kalau Masih Suka Nyinyir
Sejarah Bir Pletok: Minuman Tradisional Khas Betawi, Adaptasi Wine Tanpa Alkohol