Keuntungan dan waktu pengembalian modal harus menjadi hal penting atau diutamakan oleh masyarakat atau investor, karena para penyelenggara investasi bodong biasanya merayu calon investor langsung menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Hal ini dilakukan sebab dalam pikiran masyarakat keuntungan besar menjadi harapan yang tinggi, tetapi berpikir kritis atau rasional dapat mencegah para calon investor mengalami kerugian secara material.
Baca Juga: Mempelajari Karakter Orang Melalui Kebiasaannya
Dalam investasi bodong, investor harus mencari nasabah baru padahal seperti lazimnya tidak ada penyelenggara investasi menyuruh mencari nasabah baru oleh para investor. Biasanya para penyelenggara investasi saja yang mencari investor atau nasabah baru.
Para investor ketika sudah menanamkan sahamnya tinggal menunggu saja untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan. Apalagi dengan janji makin banyak menarik nasabah baru berarti makin besar keuntungan yang diperoleh investor, padahal tujuan investasi bodong adalah biar banyak uang yang terkumpul untuk membayar sementara ke beberapa orang saja setelah itu macet.
Dalam penyelenggaraan investasi di Indonesia ada sebuah badan otoritas yang memberikan ijin kepada perusahaan investasi yaitu otoritas jasa keuangan atau OJK dengan fungsi utamanya sebagai sebuah badan pengawas segala lembaga pada sektor keuangan di Indonesia. Apabila sebuah perusahaan investasi sudah mengantongi ijin dari OJK maka bisa dipastikan perusahaan investasi tersebut resmi.
Baca Juga: Manfaat Perdagangan Ekspor untuk Perekonomian
Berpikir kritis atau logis atau rasional sekarang harus menjadi kebiasaan masyarakat khususnya para calon investor supaya terhindar menjadi korban penipuan yang berbungkus investasi dengan janji memberikan keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat.
Kegiatan investasi sudah ada aturan bakunya dari pemerintah melalui OJK, sehingga tidak mungkin ada lembaga investasi yang bisa memenuhi harapan terutama dalam masalah keuntungan yang melebihi dari aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. [*]
Konten ini dibuat oleh Bram Herdiana, S.Pd
Artikel Terkait
Riwayat Pecel: Kuliner Khas Jawa Sejak Abad ke-9 Jadi Favorit Presiden Pertama RI Sukarno
Kesebelasan Masing Emoet Roekoen teh Azasna Indonesia (MERAPI)
Geotrek, Belajar di Alam dengan Senang dan Nikmat
Nasi Gandul: Hidangan Lezat Berkuah Khas Pati, Persilangan Antara Soto dan Gulai
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021: Darurat Kekerasan Seksual Atau Dekadensi Moral?
Mempelajari Karakter Orang Melalui Kebiasaannya
Brongkos: Hidangan Daging Kuah Khas Jogjakarta, Favorit Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Layangan Putus, Selesai, Paulo Coelho, dan Sejarah Ketidaksetiaan dalam Pernikahan
Manfaat Perdagangan Ekspor untuk Perekonomian
Asem-Asem Daging: Sajian Berkuah Khas Demak dari Tradisi Dapur Peranakan Tionghoa