Soal kondimen dan pelengkap pecel, pecel madiun—yang boleh jadi pecel paling populer dan legendaris di Jawa Timur, bahkan Madiun dijuluki ‘kota seribu pecel’—memiliki kondimen dan pelengkap yang unik. Selain pelbagai sayuran rebus, juga ada tambahan potongan kecil-kecil mentimun, daun kemangi, petai cina, oseng tempe, dan serundeng. Sajian ini menjadikan pecel madiun begitu istimewa.
Begitu pun pecel-pecel lainnya, memiliki keistimewaan tersendiri dan juga memiliki penggemar masing-masing.
Pecel Blitar, Favorit Presiden Indonesia Pertama
Dalam dunia perpecelan, satu hal yang penting dicatat, bahwasannya makanan rakyat ini dalam sejarahnya ternyata adalah salah satu makanan favorit Presiden Republik Indonesia yang pertama, Sukarno. Pecel favorit Sukarno adalah pecel blitar.
Sebagaimana dilansir Historia (Nomor 35 Tahun III, 2017), setiap mudik ke Blitar, Sukarno tak mau melewatkan kesempatan menikmati pecel blitar yang terkenal. Dia akan mencari Mbok Rah, penjual nasi pecel keliling, untuk melahap 2-3 pincuk pecel di pagi hari.
Pulang ke Jakarta, bumbu pecel Mbok Rah dibawanya serta. Bumbu itu pula yang menemani Sukarno dalam lawatan ke mancanegara. Terutama jika tak satu pun makanan di suatu negara cocok di lidahnya. Misalnya di Mongolia di mana semua makanan selalu dicampur susu kuda. Di sana, setiap harinya, Sukarno selalu makan roti dengan sambal pecel saja. Kadang-kadang juga dengan kecap.
Baca Juga: Kapitalisme Kekuasaan Zaman
Kalau ke negara-negara Eropa atau Amerika, Sukarno biasanya minta disediakan salad segar tanpa sausnya ke manajemen hotel tempat menginap atau kepala rumah tangga istana di sana. Sebagai pengganti sausnya, Sukarno mencairkan sambal pecel yang dibawanya.
Setelah Mbok Rah, Sukarno juga menyukai pecel Mbok Pin alias Rukiyem. Saat Mbok Pin datang, wajah Sukarno sumringah lantas berjongkok sembari menunjuk daun-daun yang digemarinya. Sebagaimana dikutip Anjar Any dalam buku Menyingkap Tabur Bung Karno, Mbok Pin sampai hafal berapa banyak harus memberi sambalnya dan daun apa saja yang menjadi kesukaan Bung Karno.
Riwayat Pecel Sudah Ada Sejak Abad ke-9
Artikel Terkait
Adopsi Spirit Doll: Antara Tren, Sugesti, dan Delusi
Kesebelasan Tamba Oerat Moeroengkoet (TOM) dari Pangalengan
Geotrek Lintas Kars Citatah
Industri Hiburan Dipandang Sebelah Mata, Tak Mau Mencontoh Negara Maju
Kisah Dominique Roderick Berretty, Putra Tunggal Pemilik Villa Isola
Meningkatkan Penghasilan Era Digital dengan Media Sosial
Kapitalisme Kekuasaan Zaman
Kendaraan Listrik Mengatasi Masalah Polusi Udara di Indonesia
Hikayat Soto Kudus, Simbol Toleransi Umat Islam atas Umat Hindu
Mengenal Manfaat Transit Oriented Development (TOD)