Transit Oriented Development (TOD) adalah konsep pembangunan yang saling terkoneksi untuk memudahkan masyarakat dalam bermobilisasi.
DKI Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, masih menjadi kota dengan kepadatan yang terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan kota lain di Indonesia. Berdasarkan data sensus 2020, kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai 14.555 jiwa per kilometer persegi, sedangkan kepadatan penduduk di Indonesia sendiri hanya 141 jiwa per kilometer persegi, dengan ini maka kepadatan penduduk di DKI Jakarta setara dengan 103 kali kepadatan penduduk di seluruh Indonesia.
Kepadatan penduduk ini tentu memengaruhi aktivitas penduduk di DKI Jakarta, seperti kepadatan kendaraan pribadi yang akhirnya menimbulkan kemacetan pada beberapa titik ruas jalan. Kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transportasi pribadi dalam bermobilisasi ini masih menjadi alasan utama terjadinya kemacetan pada jam tertentu. Meskipun upaya pemerintah dalam menerapkan peraturan seperti peraturan three in one (satu mobil minimal tiga penumpang) atau peraturan plat nomor ganjil-genap sudah dijalankan, namun nampaknya permasalahan kepadatan lalu lintas masih belum teratasi dengan maksimal.
Salah satu cara untuk mengatasi kepadatan lalu lintas adalah dengan menghimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum atau transportasi massal. Fasilitas transportasi umum atau transportasi massal di DKI Jakarta saat ini terbilang cukup baik dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, namun kenyataannya minat untuk membiasakan diri bermobilisasi dengan transportasi umum atau transportasi massal pada masyarakat masih rendah karena fasilitas yang kurang memadai serta jangkauan yang kurang meluas.
Baca Juga: Hikayat Soto Kudus, Simbol Toleransi Umat Islam atas Umat Hindu
Maka, untuk mengurangi penggunaan transportasi pribadi, perlu adanya pembangunan transportasi umum yang memadai dan terintegrasi untuk menunjang seluruh kebutuhan bermobilisasi masyarakat seperti konsep Transit Oriented Development (TOD).
Transit Oriented Development (TOD) adalah konsep pembangunan yang saling terkoneksi antar perumahan (residensial), perkantoran, serta pemberhentian transportasi umum, sehingga memudahkan masyarakat dalam bermobilisasi.
Kenapa harus konsep Transit Oriented Development?
Transit Oriented Development atau biasa disingkat dengan TOD adalah sebuah konsep perencanaan kota yang berfokus pada fasilitas transit. Konsep TOD ini sendiri sangat berkaitan dengan transportasi publik (public transportation) dan transportasi massal (mass transportation). Transit Oriented Development (TOD) didefinisikan sebagai sebuah konsep yang menggunakan pola ruang mixed-use yang mendorong pertumbuhan tempat tinggal yang berdekatan dengan layanan transit sehingga memudahkan penghuni untuk bermobilisasi menggunakan moda transportasi publik. Sistem TOD ini ditandai dengan adanya integrasi antara titik transit, area komersil, area perkantoran, dan area perumahan sehingga semua area dapat dijangkau dengan mudah menggunakan transportasi publik yang ada.
Artikel Terkait
Mochtar Kusumaatmadja: Begawan Hukum Internasional Indonesia
Adopsi Spirit Doll: Antara Tren, Sugesti, dan Delusi
Kesebelasan Tamba Oerat Moeroengkoet (TOM) dari Pangalengan
Geotrek Lintas Kars Citatah
Industri Hiburan Dipandang Sebelah Mata, Tak Mau Mencontoh Negara Maju
Kisah Dominique Roderick Berretty, Putra Tunggal Pemilik Villa Isola
Meningkatkan Penghasilan Era Digital dengan Media Sosial
Kapitalisme Kekuasaan Zaman
Kendaraan Listrik Mengatasi Masalah Polusi Udara di Indonesia
Hikayat Soto Kudus, Simbol Toleransi Umat Islam atas Umat Hindu