Hingga 1935, klub Tamba Oerat Moeroengkoet TOM nampaknya terus aktif bermain sepak bola. Mereka Pernah menjadi tumpuan harapan banyak orang di Pangalengan.
Nama kesebelasan ini terbilang sangat unik. Bila saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan terdengar lucu.
Nama kesebelasannya Tamba Oerat Moeroengkoet, kerap disingkat TOM. Nama tersebut bila dialihbahasakan akan bermakna kira-kira biar urat-urat tidak berkerut atau bisa juga agar urat-urat tidak keriput.
Eksistensinya mulai saya temukan dalam Sipatahoenan edisi 30 Oktober 1931. Dalam tulisan bertajuk “Voetbal di Pagoenoengan” (sepak bola di pegunungan) dalam koran itu antara lain terbaca demikian: “Ti baheula voetbalclub di Pangalengan (Bandoeng) langka anoe bisa madjoe teroes. Tapi dina 3 boelan ka toekang geus aja noe ngadegkeun voetbalclub TOM (Tamba Oerat Moeroengkoet)” (Dari sejak dulu klub sepak bola di Pangalengan jarang yang dapat berkembang. Namun, dalam tiga bulan terakhir sudah ada yang membentuk kesebelasan sepak bola TOM”).
Dari kutipan di atas, dapat kita simpulkan sepak bola sudah hadir sejak lama di Pangalengan, daerah ketinggian di selatan Bandung. Barangkali kehadirannya seiring dengan diperkenalkannya sejak bola oleh orang-orang Belanda di Kota Bandung pada awal abad ke-20, atau sekitar tiga dasawarsa sebelum TOM dibentuk.
Namun, permainan itu tidak berkembang baik di Pangalengan, berbeda dengan di Kota Bandung yang demikian semarak.
Dari kutipan di atas, kita juga dapat menyimpulkan waktu pembentukan TOM. Dari kutipan disebutkan dalam tiga bulan terakhir, yang mengandung arti kesebelasan TOM didirikan sekitar awal Agustus atau akhir Juli 1931. Sejak dibentuk hingga akhir Oktober 1931, TOM sudah beberapa kali mengadakan pertandingan (“ieu club anjar teh geus sababaraha kali ditandingkeunanana”).
Baca Juga: Adopsi Spirit Doll: Antara Tren, Sugesti, dan Delusi
Lawan-lawan yang sempat dijajal TOM berikut skornya antara lain sebagai berikut: melawan Banjaran menang 1-0, versus Lembang (1-0), Malabar (2-0), Kamasan Banjaran (4-0), Soreang (0-0), Sinar Tjahja Bandung (0-2), SNA Bandung (3-0), dan melawan Ciwidey (1-2).
Artikel Terkait
Menjadi Keluarga Cerdas Berteknologi dengan Digital Parenting
Mengenal Jenis-jenis Penyakit Hati dan Cara Mengelolanya
Tetap Bersaudara Meskipun Beda Agama
Syarat Tulisan Netizen Ayobandung.com agar Dimuat dan Rincian Hadiah Total 1,5 Juta
Kehancuran Jati Diri Budaya yang Nyata
Mendorong Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia dalam Society 5.0
Rekor! Menlu AS Kunjungi 112 Negara
Ridwan Kamil, Bima Arya, dan Ade Yasin: Kepala Daerah Jawa Barat Terpopuler Tahun 2021
Mochtar Kusumaatmadja: Begawan Hukum Internasional Indonesia
Adopsi Spirit Doll: Antara Tren, Sugesti, dan Delusi