Ridwan Kamil, Bima Arya, dan Ade Yasin: Kepala Daerah Jawa Barat Terpopuler Tahun 2021

- Selasa, 11 Januari 2022 | 15:43 WIB
Ada 3 (tiga) nama kepala daerah di Jawa Barat yang didaulat Indonesia Indikator sebagai gubernur, wali kota, dan bupati terpopuler tahun 2021, salah satunya Ridwan Kamil.
Ada 3 (tiga) nama kepala daerah di Jawa Barat yang didaulat Indonesia Indikator sebagai gubernur, wali kota, dan bupati terpopuler tahun 2021, salah satunya Ridwan Kamil.

Ada orang baik, yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektabel. Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.

Baca Juga: Syarat Tulisan Netizen Ayobandung.com agar Dimuat dan Rincian Hadiah Total 1,5 Juta

Menurut Said Zainal Abidin (2013), Popularitas lebih banyak berhubungan dengan dikenalnya seseorang, baik dalam arti positif, ataupun negatif. Sementara elektabilitas berarti kesediaan orang memilihnya untuk jabatan tertentu. Artinya, elektabilitas berkaitan dengan jenis jabatan yang ingin diraih. Elektabiltas untuk menjadi gubernur tidak sama dengan elektabilitas untuk jabatan Ketua PSSI.

Artinya, keterkenalan seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan peluang keterpilihannya dalam Pemilu.

Baik Ridwan Kamil, Bima Arya, maupun Ade Yasin, mereka yang memiliki reputasi keterkenalan di media tidak memiliki jaminan bahwa mereka pun mempunyai peluang yang sama untuk posisi jabatan calon presiden/gubernur/bupati/wali kota mendatang.

Namun begitu, peluangnya untuk dicalonkan oleh partai politik terbuka lebar. Mengingat partai politik selalu mempertimbangkan tingkat popularitas seseorang untuk mereka usung.

Bolehlah menggadang-gadang, Anies, Ganjar, atau Ridwan Kamil sebagai calon presiden/wakil presiden yang muncul dari kalangan kepala daerah. Mendekati pemilihan umum, berbagai lembaga survei yang sudah kredibel maupun yang baru dibentuk, ramai-ramai mengeluarkan hasil risetnya untuk dipublikasikan ke media.

Baca Juga: Tetap Bersaudara Meskipun Beda Agama

Pilpres 2024 masih 2 tahun lagi. Indonesia Indikator maupun lembaga-lembaga survei lain memiliki catatan versinya masing-masing. Siapa yang layak menyandang elektabilitas dari keterkenalannya itu? Pilihan tentunya bergantung pada partai yang akan mencalonkannya. Selain, bahwa hak pilih tetap berada pada masing-masing individu sendiri.

Siapa pun nanti yang akan dicalonkan, semoga partai politik seiring juga dengan masyarakat yang kian cerdas dalam menentukan hak pilih dalam pesta demokrasi nanti. Jika pun masih ada masyarakat yang masih tergiur dengan janji-janji manis, semoga seiring dengan iklim politik yang – semoga – makin sehat.

Bisa saja terjadi Kang Emil menjadi calon Presiden, mengalahkan Anies Baswedan yang sekarang menempati Gubernur Terpegah 2021. Atau justru keduanya sama sekali tidak ada yang mencalonkannya menjadi kontestan Pilpres 2024 nanti. [*]

 

Taufiq Sudjana

Penulis adalah anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)

Isi konten merupakan tanggung jawab penulis

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Respek dalam Berkomunikasi

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:11 WIB

Ciledug Mengabadikan Sejarah Pembuatan Jalan Raya

Jumat, 24 Maret 2023 | 05:57 WIB

Menebar Dharma Agama dan Negara

Rabu, 22 Maret 2023 | 13:43 WIB

Pemborong Bangunan Tan Haij Long

Rabu, 22 Maret 2023 | 11:20 WIB

Rumitnya Nama Anak-Anak Zaman Sekarang

Selasa, 21 Maret 2023 | 12:40 WIB

Bahagia Menyambut Bulan Ramadhan

Selasa, 21 Maret 2023 | 12:00 WIB

Media Sosial dan Identitas Diri

Senin, 20 Maret 2023 | 09:24 WIB

Situ Lembang Danau Kaldera Gunung Sunda

Jumat, 17 Maret 2023 | 13:50 WIB

Bahagiakan Dirimu dengan Membahagiakan Orang Lain

Kamis, 16 Maret 2023 | 14:55 WIB

Demi Sebuah Konten, Agama pun Digadaikan

Senin, 13 Maret 2023 | 15:32 WIB
X