Tidak bisa dipungkiri tidak semua orang tua mampu mendampingi anak dengan maksimal dalam mengawasi penggunaan ponsel anak karena kesibukan dalam pekerjaan. Alasan lainnya adalah mereka tidak terlalu percaya diri untuk melakukan pembicaraan mengenai penggunaan teknologi dan internet.
Baca Juga: Cuti Narapidana sebagai bentuk Pemenuhan Hak dan Integrasi
Google melakukan survei terhadap 2000 orang tua dengan anak dibawah usia 13 tahun di Amerika Serikat. Hasil survei menunjukkan bahwa 2 dari 5 orang tua tidak percaya diri dalam membicarakan mengenai internet atau teknologi pada anaknya.
Pemantauan dan pendampingan penggunaan perangkat pintar anak bisa dilakukan secara langsung dan juga bisa secara tidak langsung melalui bantuan aplikasi ramah anak yang disediakan perusahaan teknologi.
Panduan Dalam Digital Parenting
Google merumuskan empat poin penting yang perlu diajarkan orang tua ketika melakukan digital parenting pada anak, sehingga anak mampu menjadi individu yang menggunakan perangkat pintar dan internet dengan pengetahuan dan rasa percaya diri.
Pertama, menanamkan pentingnya berbagi dengan hati-hati. Ketika membagikan konten, beri tahu pada anak apa yang sebaiknya di upload tentang dirinya dan orang lain. Persetujuan orang lain dalam mengupload foto dengan orang lain perlu agar menghargai privasi orang lain. Dan jangan lupa memberi penjelasan kenapa hal ini penting melalui contoh-contoh.
Kedua, ajarkan anak menemukan sumber informasi yang terpercaya. Orang tua mengajarkan pada anak penggunaan fitur pencarian yang baik, dengan mengaktifkan fitur safe-search untuk membatasi hasil pencarian yang tidak sesuai bagi anak dibawah 13 tahun. Melakukan pencarian bersama di mesin pencari dan memberikan pertanyaan kenapa anak memilih artikel A daripada B, dan terus memacu pemikiran kritis anak dengan pertanyaan dan memberi penjelasan.
Baca Juga: Efek Film Layangan Putus untuk Emak-Emak
Ketiga, mendidik tentang pentingnya mengamankan informasi rahasia dan tidak dibagikan pada orang lain. Hal ini diajarkan pada anak melalui membentuk password yang tidak mudah ditiru namun mudah diingat.
Artikel Terkait
Tahun Baru Harus Resolusi Baru?
Pemasyarakatan ialah Harapan bagi Masa Depan Indonesia
Instagram, Media Sosial yang Memperlanggeng Hustle Culture
Anak Balita Berseru Kata Bacot, Wajahkah Orang Tua Marah?
6 Pemenang Tulisan Terpopuler Netizen Ayobandung.com Edisi Desember 2021: Total Hadiah Rp1,5 Juta!
Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond, BIVB Kedua dan Bagian Sejarah Persib Bandung
Geowisata sebagai Jalan Lain untuk Penguatan Jiwa
Efek Film Layangan Putus untuk Emak-Emak
Cuti Narapidana sebagai bentuk Pemenuhan Hak dan Integrasi
Gaga Muhammad, Rachel Vennya, Kim Seonho, dan Cancel Culture