Di Tahun 2021 ini, masyarakat sudah mulai mengenal pemasyarakatan berkat kebijakan Asimilasi di rumah yang sudah membantu menanggulangi penyebaran Covid-19 di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
Mari kita mengenal pemasyarakatan lebih mendalam. Pemasyarakatan sudah jauh berbeda dengan sistem yang dulu sempat berlaku di Indonesia, yaitu sistem kepenjaraan, kepenjaraan relatif kepada pembalasan kepada orang pelanggar hukum, sehingga dalam pelaksanaannya, mereka hanya membalas dengan cara memberikan hukuman kepada orang yang melanggar tersebut, agar mereka merasakan efek jera dan akhirnya tidak megulangi kembali, begitulah perbedaan yang mendasar antara sistem pemasyarakatan dan sistem kepenjaraan. Sehingga diharapkan adanya keefektikan untuk mereka pelanggar hukum, meskipun harus menanggung konsekuensi atas perbuatan yang telah mereka lakukan.
Adanya pembaharuan di sistem pemasyarakatan yang digunakan sekarang ini sangat berbeda dengan sistem kepenjaraan yang dahulu, dengan mengedepankan hak-hak narapidana serta menghilangkan budaya kekerasan yang dulu pernah ada di Indonesia. Karena sejatinya, narapidana itu hanya dibatasi kebebasan bergeraknya, mengapa demikian, karena jika orang tersebut dibiarkan di dunia luar, dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat dan dunia luar akan terancam atau tidak nyaman, sehingga perlu diadakan penahanan sesuai peraturan yang berlaku. Dengan begitu, sudah jelas pemasyarakatan yang sekarang sangat mengedepankan hak-hak yang dimiliki narapidana, karena dia juga manusia yang harus dijunjung tinggi haknya.
Baca Juga: Tahun Baru Harus Resolusi Baru?
Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pengamatan dan pengecekan kepada narapidana atas apa yang melatarbelakangi mereka melakukan hal itu, sehingga didapatkan pola pembinaan yang sesuai di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) nantinya, atau biasa disebut dengan assessment.
Hal inilah yang sekarang merupakan garda terdepan pemasyarakatan, dengan assessment tadi pihak pemasyarakatan dapat mengetahui pola pembinaan seperti apa yang dapat diberikan kepada narapidana, karena tidak semua narapidana itu melakukan kejahatan karena latar belakang yang sama, ada yang kekurangan ekonomi, terpaksa, atau memang penyakit. Sehingga dapat dilakukan pembinaan atau rehabilitasi bagi mereka yang memang memerlukan tahap treatment itu.
Community Based Correction atau CBC, hal ini juga dapat dikatakan sangat penting bagi narapidana yang ada dalam Lapas, maksud dari CBC ini adalah mengikutsertakan masyarakat dalam pembinaan narapidana, dengan kata lain adalah jenis program pembinaan bagi narapidana sewaktu mereka menjalani sisa pidananya, mereka diberikan kesempatan untuk kembali ke masyarakat dengan pengawasan tertentu.
Jadi peran masyarakat disini dibutuhkan, jika narapidana hanya mendapat pembinaan dari dalam tembok Lapas, maka mereka tidak akan pernah bersosialisasi dengan dunia luar selama menjalankan masa pidana, berbeda apabila adanya peran serta masyarakat, jadi masyarakat luar bisa datang mengunjungi narapidana atau biasa disebut besuk, atau mengadakan program integrasi (Cuti Bersyarat, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, Cuti Mengunjungi Keluarga) jadi dengan adanya program tersebut, narapidana harus lolos beberapa persyaratan, diantaranya berkelakuan baik selama 9 bulan sebelum dihitung 2/3 masa pidananya.
Sehingga narapidana akan terbiasa berbuat baik, dan karakternya akan menjadi lebih baik, atas penghargaan tersebut, narapidana diperbolehkan untuk mengikuti program tersebut, yang memang merupakan hak narapidana. Dapat mengunjungi keluarga atau (Family visit) yang sebelumnya perubahan dari Conjugal Visit. Indonesia lebih maju daripada pemasyarakatan (correctional) di negara lain, karena sudah melegalkan Family Visit atau CMK (Cuti mengunjungi Keluarga).
Baca Juga: Gule Kambing Bustaman, Sajian Gulai Lezat dari Kampung Bustaman Semarang
Artikel Terkait
Relasi antara Hewan dengan Manusia
Konflik Iran dengan Israel Lebih Berbahaya Dibanding AS dan China
Ketenagakerjaan Kota Banjar di Masa Pandemi
Uncertainty dalam Liburan
Pecel Pakis: Sajian Pecel dari Desa Colo Kudus, Warisan Juru Masak Keraton Solo
Nostalgia Jadi Strategi Marketing Cemerlang dalam Dunia Perfilman
Dampak Pandemi dan Adaptasi Industri Mikro dan Kecil di Jawa Barat
Gule Kambing Bustaman, Sajian Gulai Lezat dari Kampung Bustaman Semarang
Katanya Perfilman Indonesia Kembali Pulih?
Tahun Baru Harus Resolusi Baru?