Yang terakhir terdapat beban kerja, karena adanya anggapan perempuan merupakan makhluk yang lemah, maka laki-laki lebih dominan dalam bekerja. Para perusahaan lebih mementingkan para pekerja laki-laki yang dianggap lebih kuat.
Aspek-aspek tersebut memperkuat fakta bahwa di negara kita ini, kesetaraan belum sepenuhnya terjalin dengan baik. Terlebih lagi pada daerah perkampungan ataupun desa yang masih kental dengan rukun warga. Dalam desa tersebut sangat erat dengan sistem patriarki yang menganggap bahwa perempuan hanya dapat dan mempunyai kewajiban menjadi ibu rumah tangga dan seorang laki-laki menjadi pencari nafkah.
Baca Juga: Dari Dominique Willem Berretty untuk Masjid Nijladweg Cipaganti
Sedangkan di kota, sistem patriarki sudah tidak lagi dianut, akan tetapi stereotype atau cara pandang seseorang mengenai perempuan yang menjadi manusia kelas dua di bawah laki-laki masih ada. Cara pandang itu lah yang menjadikan perempuan dipandang sebelah mata. Dan hal ini, sekali lagi menjelaskan bahwa adanya pandangan pada perempuan sebagai makhluk yang lemah.
Di sisi lain, banyak yang mengartikan bahwa gender adalah pembagian antara laki-laki dan perempuan secara biologis. Hal itu salah besar, karena gender lebih mengacu pada peran, perilaku, ekspresi dan identitas seseorang mengenai suatu tindakan atau pekerjaan yang dilakukan. Kesalahpahaman persepsi inilah yang menimbulkan stereotype terhadap sistem patriarki yang ada.
Tidak jauh dari sistem patriarki, perempuan sering dikaitkan mengenai perilaku seksisme.
“Ngapain sekolah tinggi-tinggi, nanti juga balik lagi ke dapur.”
“Perempuan nggak usah kerja, urusin rumah aja.”
“Ih, pakaiannya terbuka, pasti cewek nggak bener.”
Baca Juga: Vaksinasi Kota Bandung Capai 99 Persen
Artikel Terkait
Pecel Gudeg: Sajian Lezat dari Jember Jawa Timur, Paduan Istimewa Pecel dan Gudeg
Menguak Problem Mendasar Upah Buruh dan Solusinya
Swike Purwodadi: Sajian Kuliner Berbahan Paha Katak, Dirintis Kong Giring Sejak Tahun 1901
Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond: Perserikatan Pertama Bangsa Pribumi di Bandung
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Meningkat pada Oktober 2021
Becek: Hidangan Berkuah Gurih dan Segar Khas Grobogan, Dulu Sajian Pesta dan Hajatan Warga
Jaringan Jalan Raya antara Bandung, Garut, dan Pameungpeuk
Lezatnya Nasi Ayam, Nasi Liwet Wong Semarang
Sejarah Sayur Lodeh, Masakan Jawa Sejak Abad 10 dan Mitos Penangkal Wabah
6 Pemenang Tulisan Terpopuler Netizen Ayobandung.com Edisi November 2021: Total Hadiah Rp1,5 Juta!