Baca Juga: Sejarah Pecel Lele, Sajian Lele Goreng Sedap Khas Lamongan
Adapun nasi ayam Semarang, menurut Miftah Sanaji dalam buku Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Semarang (2009), terdiri dari nasi gurih, suwiran daging ayam opor, dan sayur labu siam. Biasanya dilengkapi dengan aneka sate seperti sate usus, sate jeroan, sate telur puyuh, dan sate telur muda.
Bila melihat komposisi nasi ayam Semarang dan nasi liwet Solo, maka keduanya sepertinya memiliki akar yang sama. Dugaan kuat, nasi ayam ala Semarang adalah adaptasi dari nasi liwet dari Solo yang menurut sejarahnya adalah suguhan para raja di masa lalu. Para bangsawan kemudian meniru menu istimewa ini, hingga akhirnya bisa dinikmati segenap lapisan masyarakat seperti sekarang.
Di Semarang, nasi ayam dapat dijumpai di sejumlah warung makan. Salah satunya adalah Warung Bu Nyoto yang mangkal di Jalan MT. Haryono, Semarang—depan SD Santo Yusuf. Warung tenda ini termasuk best streed food legendaris. Bu Nyoto telah merintis kuliner ini sejak sekira tahun 1970-an. Awal mula merintis usaha, Bu Nyoto berjualan nasi ayam dengan cara berkeliling. Baru kemudian mangkal di tempatnya yang sekarang di Jl. MT. Haryono.
Nasi ayam Bu Nyoto terkenal enak. Gurihnya opor dan krecek berpadu dengan sayur labu siam yang dibuat manis-gurih. Penyajiannya masih mempertahankan dengan pincuk daun pisang, menjadikan cita rasanya semakin terasa lebih sedep. Di warung ini, tersedia pelengkap menyantap nasi ayam berupa aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate usus, serta sate ati-ampela.
Baca Juga: Pecel Gudeg: Sajian Lezat dari Jember Jawa Timur, Paduan Istimewa Pecel dan Gudeg
Selain nasi ayam Bu Nyoto, warung nasi ayam lainnya yang terkenal di Semarang adalah Nasi Ayam Bu Wido yang beralamat di Jalan Melati Selatan, Semarang. Konon Bu Wido yang asli Solo telah dikenal sebagai sosok yang piawai memasak nasi ayam sejak tahun 1958. Tahun 1993, Bu Wido bisa memiliki tempat berjualan di Jalan Kemuning, lalu pindah ke Jalan Melati Selatan hingga sekarang.
Di warung Bu Wido, nasi ayam disajikan dengan suwiran ayam, krecek dan sayur labu siam yang dimasak pedas,lalu diguyur dengan kuah opor yang gurih. Dilengkapi dengan sambal pedas-manis sesuai selera wong Semarang. Seporsi nasi ayam seperti itu disajikan dalam pincuk dari daun pisang yang disangga mangkuk besar.
Sebagai teman makan nasi ayam, disediakan pula aneka sate yang dibuat dari semua bagian ayam, seperti jeroan, hati, paru, telur, hingga ginjal. Sate ditaruh di sebuah rantang yang berisi kuah areh, sehingga saat mengambil sate, bisa dicocolkan ke dalam kuah areh sehingga sate menjadi semakin bercita rasa sedap dan gurih.
Baca Juga: Becek: Hidangan Berkuah Gurih dan Segar Khas Grobogan, Dulu Sajian Pesta dan Hajatan Warga
Artikel Terkait
Sejarah Pecel Lele, Sajian Lele Goreng Sedap Khas Lamongan
Kisah Barsisha dan Ajaran Berharga tentang Aib Manusia
Dari Dominique Willem Berretty untuk Masjid Nijladweg Cipaganti
Pecel Gudeg: Sajian Lezat dari Jember Jawa Timur, Paduan Istimewa Pecel dan Gudeg
Menguak Problem Mendasar Upah Buruh dan Solusinya
Swike Purwodadi: Sajian Kuliner Berbahan Paha Katak, Dirintis Kong Giring Sejak Tahun 1901
Bandoengsch Inlandsch Voetbal Bond: Perserikatan Pertama Bangsa Pribumi di Bandung
Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Meningkat pada Oktober 2021
Becek: Hidangan Berkuah Gurih dan Segar Khas Grobogan, Dulu Sajian Pesta dan Hajatan Warga
Jaringan Jalan Raya antara Bandung, Garut, dan Pameungpeuk