Pempek khas Palembang, yang terkenal kelezatannya, bermula dari penganan adat. Lama kemedian kuliner ini jadi kudapan favorit nusantara.
Indonesia memiliki tradisi kuliner yang sangat kaya, termasuk memiliki ragam khazanah kudapan—cemilan di luar makan utama. Pempek atau empek-empek adalah satu di antara kudapan favorit di Indonesia dan sudah sangat populer di seantero negeri ini.
Pempek adalah kudapan khas Palembang yang dibuat dari ikan dan sagu singkong (tapioka) yang dihaluskan. Di masa lalu, pempek dibuat dari daging ikan belida. Namun ikan ini mengalami kelangkaan, di samping harganya yang mahal. Bahkan saat ini, ikan belida tidak boleh dikonsumsi karena termasuk ikan yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nomor 1 tahun 2021.
Sebagai gantinya, pempek dibuat dari daging ikan tenggiri atau ikan gabus. Bahkan sebenarnya, sudah banyak yang membuat pempek dari beberapa jenis ikan sungai seperti ikan toman dan bujuk. Juga dari jenis ikan laut seperti kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan dencis, ikan lele, serta ikan tuna putih.
Salah satu ciri pempek yang yang bagus adalah yang bertekstur kenyal dan kencang. Bila terlalu lembut, orang Palembang menyebutnya bukan pempek. Kualitas pempek seperti itu ditentukan oleh kualitas dan jenis ikan. Juga ditentukan oleh perbandingan ikan dan tepung.
Baca Juga: Kupat Glabed, Sajian Lezat dari Randugunting Kota Tegal
Pempek dan Jenis-jenisnya
Pempek umumnya digoreng, tetapi ada juga yang dipanggang atau dibakar. Pempek banyak jenisnya. Jenis pempek yang paling umum disebut pempek lenjer, berbentuk memanjang seperti silinder atau lenjeran—dalam bahasa Palembang. Pempek lenjer ini kerap disebut ibu dari pempek, karena pempek jenis ini menggunakan adonan dasar pempek.
Jenis pempek yang populer bernama pempek kapal selam. Nama kapal selam berasal dari proses merebus pempek. Pempek kapal selam akan tenggelam di dasar panci dan mengapung saat matang. Layaknya kapal selam yang tenggelam dan terapung dalam air. Bentuk pempek kapal selam ini bundar menggembung karena berisi telur ayam atau telur bebek utuh.
Artikel Terkait
Kupat Glabed, Sajian Lezat dari Randugunting Kota Tegal
Dua Tahun Pemerintahan Joko Widodo–Ma’ruf Amin: Merdeka Belajar, Kebijakan yang Responsif
Sejarah Sayur Asem, Sajian Otentik Kreasi Rakyat Indonesia di Masa Kolonial Belanda
Belum Punya SIM Tapi Sudah Mengendarai Motor, Salahkah?
Selat Solo, Kuliner Lezat Khas Solo Hasil Akulturasi Jawa dan Belanda
Memahami Larangan Merokok di Kawasan Tanpa Rokok
COP26 di Glasgow: Kepentingan Nasional Mengalahkan Kepentingan Global
LUNO, Klub yang Menyatukan Diri dengan SIDOLIG
Nopia: Oleh-Oleh Khas Purbalingga, Diperkenalkan Keturunan Etnis Tionghoa Sejak 1880-an
Proses Terbentuknya Karanghawu