Konferensi Perubahan Lingkungan COP26 di Glasgow, 31 Oktober-12 November 2021 mengalami kegagalan untuk mencapai target.
(1) Tidak tercapai konsensus tentang penghapusan penggunaan batubara. (2) Tidak tercapai kesepakatan tentang pengurangan pemanasan iklim dunia sebesar 1,5 derajat Celsius .
Penolakan itu disebabkan kepentingan nasional lebih diutamakan dibandingkan kepentingan global. Amerika Serikat, China dan India serta beberapa negara lain keberatan dengan rencana menghapuskan batubara.
Delegasi India misalnya, menjelang penutupan konferensi mengubah kata phase out yang berarti penghapusan penggunaan batubara dalam bidang industri, pembangkit listrik dan lainnya menjadi phase down atau upaya bertahap menuju penghapusan.
India, menurut Brooking Institutions, baru akan mengganti batubara secara bertahap dengan sumber energi lain minimal pada 2030 atau bahkan lebih lama dari itu. Dewasa ini batubara banyak digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.
India mempunyai banyak tambang batubara yang dikelola Coal Indian Limited (CIL). Perusahaan ini sahamnya dimiliki pemerintah dan menguasai 84 persen bisnis batubara.
CIL memberi kontribusi langsung maupun tidak langsung kepada perekonomian India, seperti memberi dividen dan pajak kepada pemerintah. Membayar ongkos angkut kepada perusahaan kereta api. Memiliki puluhan ribu pekerja.
CIL memiliki kedudukan penting hingga apabila delegasi India menyetujui penghapusan penggunaan batubara dalam pembangkit listrik dan industri lainnya, maka akan memukul perekonomian negaranya. Kemampuannya bersaing dengan China melemah.
China setali tiga uang dengan India sebab 57,7% total konsumsi energinya menggunakan batubara. Mulai dari pembangkit tenaga listrik, industri baja hingga rumah tangga untuk memasak maupun memanaskan suhu ruangan kala musim dingin.
Artikel Terkait
Roti Kecik: Oleh-Oleh Legendaris Khas Solo, Dibuat Auw Liek Nio Sejak 1881
Kiat-Kiat Proses Kreatif bagi Guru di Era Digital
Profesi Guru: Antara Keikhlasan dan Kesejahteraan
Razia dalam Pendidikan: Apakah Penting?
Kupat Glabed, Sajian Lezat dari Randugunting Kota Tegal
Dua Tahun Pemerintahan Joko Widodo–Ma’ruf Amin: Merdeka Belajar, Kebijakan yang Responsif
Sejarah Sayur Asem, Sajian Otentik Kreasi Rakyat Indonesia di Masa Kolonial Belanda
Belum Punya SIM Tapi Sudah Mengendarai Motor, Salahkah?
Selat Solo, Kuliner Lezat Khas Solo Hasil Akulturasi Jawa dan Belanda
Memahami Larangan Merokok di Kawasan Tanpa Rokok