Di era digital, setiap orang dituntut untuk melahirkan ruang-ruang penciptaan guna mengasah keterampilan serta menyalurkan kemampuan atau bakat sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Setiap orang bebas untuk mengeksplorasi kemampuannya serta merefleksikan apa yang ada di dalam diri menjadi sebuah karya. Ruang penciptaan lahir atas keberanian untuk melakukan eksplorasi dan bertujuan untuk menghasilkan produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Hal ini tak lepas dari tuntutan zaman agar tiap orang berani untuk mengekspresikan diri. Tujuan utama dari proses ini tak lain untuk melahirkan karya-karya kreatif. Karya kreatif memiliki nilai tersendiri di era digital ini karena setiap karya kreatif dapat dipromosikan dengan mudah. Sehingga apa yang telah dibuat akan dapat dipublikasikan dan diperkenalkan ke dunia luas.
Salah satu subjek penting dalam proses penciptaan kreatif yakni guru. Guru memiliki peran penting dalam pembelajaran sehingga memerlukan ide-ide kreatif guna membentuk karakter.
Lebih penting lagi, siswa memiliki ketertarikan pada pembelajaran. Melalui proses kreatif, siswa akan lebih tertarik untum mengikuti pembelajaran dan lebih lanjut akan melahirkan karya-karya kreatif sebagai implementasi dalam pembelajaran.
Dalam mewujudkan penciptaan kreatif oleh guru, dapat dilaksanakan melalui penyesuaian dengan kebutuhan siswa dan juga dapat dikembangkan ke arah yang lebih progresif. Misalnya saja dalam membangun keterampilan berbahasa, guru dapat membuat karya-karya yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran.
Podcast dan YouTube adalah salah satu wahana publikasi yang cukup dikenali dan digemari siswa bahkan oleh masyarakat umum secara luas. Kedua kanal publikasi tersebut sudah barang tentu dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai wahana publikasi karya kreatif yang diproduksi. Keterbukaan kedua kanal tersebut menarik dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk menjadi media publikasi karya.
Alhasil, guru bukan semata memerintah siswa untuk belajar dari Podcast serta YouTube dari produk orang lain melainkan bisa memproduksi konten yang sekiranya sesuai untuk siswa. selain itu, guru juga bisa membuat produk karya kreatif yang bisa dinikmati pula oleh masyarakat luas.
Dalam proses penciptaan kreatif lainnya, misalnya dalam dunia menulis, guru juga dapat mengimplementasikan dalam pembelajaran. Penulisan sastra misalnya, khususnya guru bahasa Indonesia, sudah sepantasnya bahkan wajib untuk dapat mampu menulis paling tidak berupa puisi dan cerpen yang tak seberapa panjang.
Artikel Terkait
Menikmati Kampung Turis di Pantai Pangandaran
Prospek Pertemuan Wina yang Membahas Nuklir Iran
Pandemi, Resesi, dan Tugas Bersama Pulihkan Ekonomi
Letnan Cornelis Ouwehand, Wasit Sepak Bola Menjadi Direktur Pekerjaan Umum
Hikayat Sate Kambing Batibul dan Balibul, Satenya Wong Tegal yang Empuk dan Lezat
Citatah sebagai Lab Kebumian dan Pusat Pendidikan Panjat Tebing Alam
Kim Seon Ho dan Dua Sisi Fenomena Cancel Culture
Sate Ayam Margasari, Sate Ayam Gaya Tegal yang Tak Kalah Lezat
Saatnya Memuliakan Air dan Melestarikan Sungai
Kasus Pemerkosaan di Kereta AS, Tanda Mirisnya Tindakan Moral