Misteri Perang Bubat masih akan dibahas dalam artikel ini.
Seperti yang penulis pernah janjikan, saat ini penulis akan menelusuri kolofon (bagian naskah yang berisi titimangsa, penulis, dan tempat) salah satu naskah dari lima daftar naskah yang menginformasikan peristiwa di Bubat berdasarkan Dr. Hasan Djafar.
Naskah itu adalah Carita Parahyangan, sementara untuk kolofon keempat naskah lainnya telah penulis sajikan pada tulisan yang lalu (cek di sini).
Di sini penulis telah menelusuri penelitian-penelitian terdahulu untuk melacak kolofonnya. Dan penulis berhasil mendapatkan satu penelitian keberadaan awal dari naskah Carita Parahyangan yang dijadikan pembanding untuk Prasasti Kebantenan; tiga buah penelitian pada Prasasti Batutulis Bogor yang di dalamnya naskah Carita Parahyangan dijadikan sebagai bahan pembanding; dan hasil-hasil penelitian khusus filologi pada Carita Parahyangan.
Baca Juga: Misteri Perang Bubat: Bujangga Manik Ngalalar ka Bubat
- Penelitian tahun 1867 (K.F. Holle)
Informasi awal Carita Parahyanyan ada di dalam Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde XVI terbitan tahun 1867 di Batavia oleh Lange & Co. dan di ‘s Hage oleh M. Nijhoff. Di sana K.F. Holle menulis beberapa artikel yang salah satunya membahas penelitian pada lima buah prasasti tembaga (Vijf Kopperen Platjes) yang ditemukan oleh Raden Saleh di kampung Kebantenan. Di sana Holle membandingkan prasasti-prasasti tembaga tersebut dengan sebuah naskah yang belum dinamai, hanya disebut sebagai MS (manuscript) yang menceritakan sejarah Parahyangan. Ia mendapatkannya dari Bupati Galuh. Sementara perkiraan usianya adalah 300 tahun. Informasi ini dapat dilihat pada halaman 560 yaitu:
Later heeft de Regent van Galoeh een lontar- MS, aan het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen aangeboden, handelende o. a. over de geschiedenis der "Parahyangan”, welk MS ik een groote 300 jaar oud schat,...
Yang terjemahannya adalah:
Kemudian Bupati Galoeh menyerahkan sebuah lontar MS kepada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia), yang antara lain membahas tentang sejarah "Parahyangan", yang menurut perkiraan saya MS tersebut berusia 300 tahun,...
Artikel Terkait
Misi Utusan Kesultanan Banten kepada Raja Inggris Tahun 1682: Untuk Pembelian Kesenjataan
Film Squid Game dari Kacamata Sosiologi: Teori Kerumunan dan Kepanikan Massal
Evergrande CS Membuat China Bangkrut?
Sherlock Holmes Hindia Belanda, Beraksi di Tjimahi Tempo Doeloe
Kesenjangan Antara Masjid dan Toiletnya
Misteri Perang Bubat: Kolofon Naskah Kidung Sunda, Kidung Sundayana, Pararaton & Tatwa Sunda
Strategi Bisnis Membangun Loyalitas Pelanggan Jangka Panjang
Memerdekakan Diri untuk Membaca Budaya
Instagram Memang Asyik, Tetapi Mengapa Digugat?
Menyoal Upaya Pemulihan Ekonomi, Perlukah Alih Konsep?