Oleh Encep Dulwahab*
MEDIA SOSIAL (Medsos) memiliki kekuatan tanpa batas. Medsos benar-benar telah mengubah mind set dan budaya. Medsos juga berhasil menampilkan sisi negatif atau positif seseorang atau lembaga secara cepat dan massif.
Beberapa kali sebuah kasus yang tidak terjamah, namun dengan kekuatan medsos tidak lagi kebal hukum dan menjadi rahasia umum yang tersebar luar di masyarakat. Tidak terkecuali kasus besar yang melibatkan orang kuat sekalipun, rontok oleh kekuatan medsos.
Seperti sebuah program, acara di medsos datang silih berganti tanpa pernah kehilangan ide cerita. Selesai dikupas tuntas cerita Sambo, sekarang lembaga keuangan yang berawal dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak, yang merambah ke kekayaan pejabat, terus ke kehidupan glamor istri-istri pejabat.
Mereka dengan bangga pamer foto-foto dan video kegiatan hedonisnya yang pelesir dengan kapal pesiar, jet pribadi, mengenakan barang-barang branded yang harganya super fantastis, mengunjungi tempat-tempat dengan biaya hidup termahal.
Di medsos pun membongkar bagaimana kelakukan para orangtua dan anak-anaknya, like father like son, like mother like son. Kelakuan para orangtuanya sama saja dengan anak-anaknya. Orang tua seperti yang memberi contoh dan seringkali menginspirasi anak-anaknya untuk berlaku sama.
Bagaimana anak-anak orang ‘berada’ ini seringkali pamer kekayaan orangtuanya, begitu arogan yang seolah-olah kebal akan hukum dan bisa berbuat seenaknya. Ngebut di jalanan, membuat keributan. Seperti kasus MD yang melakukan tindak kekerasan terhadap D yang berujung ramai.
Apalah jadinya kalau korban bukan dari kalangan yang memiliki kekuatan sepadan sehingga melakukan perlawanan kuat. Akan berbeda ceritanya, kalau korban dari kalangan yang lemah, bisa jadi tidak akan seramai dan bebas leluasa pelakunya.
Fenomena anak muda yang bangga dengan kekayaan orangtuanya sudah lama, namun sekarang mengemuka lagi pasca tragedi MD vs D. Mario Dandy salah satu anak muda yang menjadi anak yang memamerkan kekayaan orangtuanya, dengan tujuan ingin dikatakan lebih, dicap orang kaya, dan lain sebagainya.
Sederat akvitasnya dan kompilasi berbagai kasus yang bertalian dengan MD seperti dikomando, semuanya serempak naik kepermukaan medsos.
Itulah hukum media sosial yang bisa mengakomodir hasrat para pemilik dan para pemuja penampilan, pemuja hedonisme, dan pemuja-pemuja dunia popular saat ini. Media sosial memiliki wadah yang bisa memfasilitasi orang yang ingin pamer apa pun agar dianggap memiliki kelebihan dan kehebatan yang tidak bisa diraih oleh orang lain. Tidak ketinggalan pula bully mem-bully atau saling hujat pun tidak terbendung di dunia media sosial ini.
Ada yang yang menarik yaitu konten yang di-share di media sosial mengalami perubahan, beberapa tahun sebelumnya banyak didominasi sekadar makanan di restoran difoto kemudian di-share, konten-konten prank, namun sekarang sudah menggila sekaligus nekat.
Banyak tim kreatif dan konten kreator atau youtuber membuat konten yang nyawa taruhannya. Memang dalam membuat konten dituntut untuk kreatif dan senantiasa menghadirkan yang terbaru, agar bisa menjaga animo dan apresiasi pembacanya.
Artikel Terkait
Medsos Lebih Cepat Sebarkan Informasi, Bupati Cianjur: Membantu Program Pemerintah
Lakukan Kritik di Medsos Ridwan Kamil, Guru di Cirebon Dipecat!
15 Kata Kata Mutiara Menyambut Ramadhan 2023, Menyentuh dan Cocok Diposting di Story Medsos!