JAKARTA, AYOSURABAYA.COM -- Badan Pengawas Obatdan Makanan (Badan POM) sedang mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 yang tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe menanggapi dinamika di masyarakat yang sudah tidak sabar menunggu tahapan selanjutnya dari program vaksinasi ini.
“Saya sekarang melihat kecenderungan banyak orang berspekulasi padahalini masih berproses, Badan POMmasih melakukan kajian-kajian dan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum izin dari Badan POM keluar. Ini adalah upaya Pemerintah untuk memastikan, vaksin yang kita gunakan betul-betul aman dan efektif,” terangnya dalam acara Dialog Produktifbertema Vaksin: Fakta dan Hoaks, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12).
Proses vaksinasi dinilai sebagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi.
“Tidak benar, jika virus COVID-19 akan hilang dengan sendirinya, ada jutaan kematian akibat virus ini di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kita tidak bisa berdiam diri, ekonomikita terpukul, bekerja juga menjadi sulit. Oleh karena itu perlu ada upaya-upaya ekstra, yaitu protokol kesehatan harus dijalankan secara konsisten, dengan adanya vaksinasi nanti diharapkan akan membantu, karenavaksin memberi proteksiyang bersifat spesifik,” ujar dr Dirga.
Sementara itu, COVID-19 memiliki spektrum gejalayang luas pada penderitanya. Mulai dari tidak bergejala sama sekali hingga bergejala berat yang menyebabkan proses identifikasi pasien menjadi semakin sulit.
“Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 40% pasien COVID-19 tidak bergejala. Meskipun begitu, penting untuk diketahui, baik bergejala atau tidak, semua pasien COVID-19 ini bisa menularkannya ke orang lain,” terang dr. Driga lebih lanjut.
Cherryl Hatumesen, Penyintas COVID-19 membenarkan keterangan dr. Dirga. Ia awalnya tidak merasakan gejala berat sebelum akhirnya melakukan tes swab dan terbukti positif.
“Virus COVID-19 ini benar-benar ada, jadisambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), harus dijalankan.Selainitu dalammenghadapi COVID-19 memang perlu kedewasaan diri, untuk tidak takut mengakui apabila tertular agar bisamelindungi orang-orang di sekitar kita,” ujarnya.
Dirga juga mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol Kesehatan3M. Protokol kesehatan ini jangan sampai jadi slogan saja, sampai nanti setelah divaksinasi. Karena setiap upaya pencegahan tidak ada yang sempurna, sehingga kita harus betul-betul melakukan semuanya.