LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Beberapa varian baru virus Corona penyebab COVID-19 diketahui lebih mudah menular daripada varian asli. Hal ini membuat angka kasus orang yang terinfeksi COVID-19 meningkat lebih cepat. Pemerintah pun gencar menyelenggarakan vaksinasi untuk menekan angka kasus tersebut. Namun, tidak semua orang boleh mengikuti vaksin. Lantas, apakah pasien TBC boleh menerima vaksin COVID-19?
Apa efek COVID-19 pada pasien TBC?
Sebelum membahas boleh atau tidaknya vaksin COVID-19 diberikan untuk pasien TBC, akan lebih baik jika Anda pahami dahulu kedua kondisi ini.
Baca Juga: Mengulik Manfaat Biji Selasih si Penakluk Kolesterol hingga Diabetes
Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi serius pada paru-paru oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Penyakit ini sebenarnya bisa disembuhkan dan jarang berakibat fatal jika pasiennya mengikuti pengobatan sesuai dengan arahan dokter.
Namun, jika pengobatan TBC tidak dilakukan dengan benar, bakteri bisa menjadi resisten terhadap antibiotik. Akibatnya, penyakit TBC akan lebih sulit diobati dan infeksinya bisa menyebar ke organ lain, seperti otak dan kelenjar getah bening.
Di masa pandemi ini, tidak menutup kemungkinan jika pasien TBC juga terinfeksi virus Corona penyebab COVID-19. Orang yang terkena dua penyakit ini sekaligus akan menunjukkan gejala seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas.
Penelitian terbaru yang diterbitkan di Pulmonology Journal menyebut adanya keterbatasan data kasus infeksi COVID-19 pada pasien TBC, sehingga efeknya belum diketahui secara pasti.
Meski begitu, gejala akibat dua penyakit ini bisa sangat parah mengingat keduanya sama-sama menyerang paru-paru. Apalagi jika pasien TBC juga memiliki masalah kesehatan tambahan, seperti diabetes atau penyakit kronis lainnya.
Baca Juga: Tak Jadi Dibuka, Tempat Hiburan dan Wisata Kota Bandung Belum Beroperasi
Artikel Terkait
845 Ribu Penduduk Indonesia Kena TBC, Jokowi: Hati-hati!
Syarat Vaksin Covid-19 untuk Lansia, Pemilik Komorbid, dan Penyintas
Ini Risiko Efek Jangka Panjang Suntik Vaksin Covid-19 menurut Ahli
Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Terlambat, Amankah? Ini Penjelasan Vaksinolog