Jejak Kuliner Elod yang Ramah Lingkungan, Lawas dan Khas Cirawamekar Bandung Barat

- Senin, 25 Juli 2022 | 18:59 WIB
Salah satu yang menarik adalah makanan khas Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bernama elod. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Salah satu yang menarik adalah makanan khas Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bernama elod. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)

Salah satu yang menarik adalah makanan khas Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, bernama elod.

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkenal akan kuliner yang beragam jenis dan aneka cita rasanya. Bahkan dari satu bahan pokok saja, bisa menghasilkan bermacam-macam kuliner.

Sejak dulu, kreativitas warga KBB membuat makanan seperti tak ada habisnya. Sebagai contoh makanan berbahan baku singkong. Kudapan yang dihasilkan dari bahan ini begitu kaya. Mulai dari kripik, tape (peuyeum), ketimus, comro, serta lainnya.

Makan itu tersebar di beberapa daerah. Tak cuma punya rasa khas, tapi juga menjadi warisan kekayaan budaya karena bertali erat dengan kehidupan sosial. Mulai dari keunikan teknik pembuatan, kecocokan pangan di satu daerah, teknologi alat-alat yang dipakai, hingga peruntukan serta latar belakang makanan tersebut dibuat.

Salah satu yang menarik adalah makanan khas Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bernama elod.

Camilan yang berbahan singkong ini diracik memanfaatkan cairan "limbah" dari hasil pengolahan tepung tapioka.

Sistem pembuatan elod merupakan warisan nenek moyang yang punya semangat menjaga keberlanjutan (sustainability) lingkungan, karena mengurangi limbah cair pembuatan tepung masuk sungai.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Malam di Lengkong Kecil, Cicip Ragam Jajanannya!

"Jadi elod ini terbuat dari ampas cair pengolahan tepung singkong. Kita gak buang, tapi diolah lagi menjadi cemilan," kata Iis (40) salah satu perajin kuliner elod di Kampung Cibitung RT 01 RW 14, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Senin 25 Juli 2022.

Meski elod terbuat dari limbah, jangan pikir bahwa makanan tradisional ini tak memiliki cita rasa nikmat.

Setelah dijemur kurang lebih 1-2 hari, elod memiliki ciri-ciri berwarna hijau tua kecoklatan, memiliki postur padat namun lembek, dan memiliki rasa asin gurih.

"Setelah dijemur kering, biasanya digoreng seperti kerupuk dan keripik. Rasanya macam-macam. Yang paling umum, gurih, renyah, dan pedas," terang Iis.

Salah satu yang menarik adalah makanan khas Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bernama elod.
Salah satu yang menarik adalah makanan khas Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bernama elod. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)

Iis menerangkan dirinya telah menjual elod kering ke beberapa daerah. Mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, hingga Subang dengan harga Rp.10.000 per kilogram.

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X