Sejumlah gejala hepatitis akut pada anak perlu diwaspadai mulai dari muntah sampai dengan bagian mata menguning. Simak penjelasan lengkapnya dari IDAI
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) mengatakan, terdapat beberapa gejala hepatitis misterius yang belum diketahui penyebabnya yang perlu diwaspadai ketika terjadi pada anak mulai dari muntah sampai dengan bagian mata menguning.
"Sebagian besar adalah gejala saluran cerna biasanya anaknya muntah, diare, sakit perut, demam, karena infeksi sering disertai demam," jelas Muzal dalam tanya jawab virtual dengan media yang diikuti dari Jakarta, akhir pekan lalu.
Gejala lebih lanjut berupa bagian tubuh menguning, seperti mata dan akan menyebar ke badan jika sudah masuk dalam gejala berat. Tahap selanjutnya adalah anak dapat mengalami kesadaran yang menurun ketika sel-sel hati sudah banyak yang rusak.
Baca Juga: Oppo Reno 7 dan HP Oppo Terbaru 5G Favorit di Mei 2022, Cek Harganya
Kerusakan sel hati yang besar akan semakin memperparah gejala, bahkan hingga mengakibatkan kejang dan jika tidak ditangani bisa menyebabkan kematian. Untuk itu dia mendorong orang tua segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas dan rumah sakit jika anak mengalami gejala hepatitis akut tersebut.
"Oleh karena itu, sejak awal, sejak dini sebaiknya kita sudah waspada kalau mendapatkan kasus-kasus dengan gejala saluran cerna yang dicurigai seperti muntah, diare, sakit perut, demam kemudian kuning, air kencing berwarna tua seperti air teh, itu merupakan tanda-tandanya, segera dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan," katanya.
Dia mengingatkan bahwa anak lebih rentan terhadap hepatitis akut karena belum memiliki sistem imun yang sempurna, terutama anak-anak yang berusia di bawah enam tahun seperti banyak kasus hepatitis akut yang ditemukan di beberapa negara.
Baca Juga: BMKG Beberkan Penyebab Bandung Raya Terasa Gerah Seminggu Terakhir
Terkait hepatitis misterius yang belum diketahui penyebabnya tersebut, pemerintah lewat Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan penyakit yang menyerang anak-anak di beberapa negara itu sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Artikel Terkait
Kemenkes: Tidak Ada Bukti Vaksinasi COVID-19 Dapat Picu Hepatitis Akut Pada Anak
Kaitan Hepatitis Misterius dengan Vaksin Covid-19, Prof Hanifah Oswari: Tidak Ada Bukti
9 Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak
Hengky Kurniawan Pastikan Belum Ada Kasus Konfirmasi Hepatitis Akut di KBB
Mirip Gejala Hepatitis A Sampai C, Dinkes Jabar Minta Masyarakat Waspada Hepatitis Akut
Pastikan Jabar Masih Nol Kasus Hepatitis Akut, Ridwan Kamil: Fokus Hidup Sehat
Pakar Unpad Beberkan Tips Mencegah Tertular Hepatitis Akut pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu