Maag tak Kunjung Sembuh Waspadai Kanker Hati, Ini Cara Atasinya!

- Rabu, 29 September 2021 | 20:05 WIB
Ilustrasi -- maag tak kunjung sembuh waspada idap kanker hati. Yuk cari tahu cara mengatasi maag paling ampuh karena maag bisa menyerang siapa pun dan kapan pun. (Shutterstock)
Ilustrasi -- maag tak kunjung sembuh waspada idap kanker hati. Yuk cari tahu cara mengatasi maag paling ampuh karena maag bisa menyerang siapa pun dan kapan pun. (Shutterstock)

maag tak kunjung sembuh waspada idap kanker hati. Yuk cari tahu cara mengatasi maag paling ampuh karena maag bisa menyerang siapa pun dan kapan pun.

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Masyarakat disarankan waspada apabila mengalami sakit maag tak kunjung sembuh meski sudah diobati. Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dr Irsan Hasan Sp.PD, KGEH mengatakan kemungkinan yang dirasakannya adalah gejala kanker hati.

"Tidak selalu mudah membedakan kanker hati dan maag," kata dia dalam webinar kesehatan dinukil Republika.co.id, Selasa (28/9/2021).

Untuk memastikan kondisi pasien yang sebenarnya, perlu pemeriksaan lebih lanjut seperti USG hati, pengukuran AFP (Alfa Feto Protein) dan PIVKA II (Protein Induced by Vitamin K Absence or Antagonist). Jika pasien diduga kanker hati, metode pemeriksaan tambahan lainnya untuk mendukung diagnosis meliputi biopsi hati, MRI abdomen dan CT-scan abdomen.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri dan Cara Mencegah Jantung Lemah, Termasuk Kurangi Garam!

Pada umumnya kanker hati tidak bergejala sampai stadium lanjut, tapi sebagian orang bisa mengalami nyeri pada perut, perut membesar, kulit dan mata menguning; mudah memar dan perdarahan, serta berat badan turun tanpa alasan jelas.

Irsan mengatakan kanker adalah penyakit progresif yang semakin lama semakin memburuk, sementara penyakit maag hilang dan timbul. Jadi, jika rasa sakitnya tak kunjung hilang dan makin memburuk meski sudah diobati, segera periksakan ke dokter untuk menjalani USG dan endoskopi. Seseorang juga harus waspada bila berat badan semakin turun tanpa alasan yang jelas.

"Kalau kanker semakin besar, berat badan turun. Kalau sakit maag terus menerus dan badan semakin kurus, hati-hati," ujar dokter yang berpraktik di Departemen Penyakit Dalam RSCM ini.

Dengan jumlah kasus yang mencapai 21.392 orang pada 2020, kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia. Kanker hati juga merupakan penyebab kematian karena kanker peringkat keempat di Indonesia dengan angka prevalensi 5 tahun sebesar 22.530 kasus.
Karsinoma sel hati (hepatoselular karsinoma/HCC) merupakan salah satu tipe kanker hati utama yang paling umum dengan prognosis (perjalanan penyakit) yang buruk. Di dunia, terdapat sekitar 750 ribu orang per tahunnya terdiagnosis karsinoma sel hati (HCC) dan umumnya sudah pada stadium lanjut.

Di Indonesia, insiden karsinoma sel hati terjadi pada 13,4 per 100 ribu penduduk. Kanker hati berisiko pada orang-orang tertentu, yakni kelompok orang yang punya penyakit hati seperti sirosis dan hepatitis B atau hepatitis C. Dia mengatakan, pasien dengan penyakit hati kronis walau fisiknya terlihat baik-baik saja tetap harus dalam pengawasan dan rutin memeriksakan diri sebelum terlambat.

Baca Juga: Pleno Penetapan Pengurus DPD Nasdem Ricuh, Peserta Lempar Kursi!

Kanker hati juga berisiko untuk orang-orang yang memiliki riwayat genetik penyakit tersebut. Pencegahan kanker hati bisa juga dilakukan dengan vaksinasi hepatitis untuk bayi, skrining ibu hamil untuk memastikan virus hepatitis tidak tertular kepada bayi. Sebab, masalah kanker hati besar di Indonesia karena tingkat hepatitis juga tinggi.

Kementerian Kesehatan RI mengintensifkan upaya pencegahan secara dini penularan hepatitis atau peradangan pada hati (lever) yang saat ini diperkirakan angka kasusnya sekitar 18 juta jiwa. Sebanyak 2,5 juta orang di antaranya adalah penderita Hepatitis C.
Eliminasi hepatitis pada ibu ke anak ditargetkan tercapai pada 2022. Sedangkan eliminasi hepatitis B dan C ditargetkan tercapai pada 2030. Hepatitis B dan C adalah salah satu faktor risiko karsinoma sel hati, 90 persen dari kasus kanker hati primer.

Di Indonesia, insiden karsinoma sel hati terjadi pada 13,4 per 100 ribu penduduk. Karsinoma sel hati yang berkaitan dengan infeksi hepatitis B sebanyak 60 persen, sementara yang berkaitan dengan infeksi C sebanyak 20 persen. Jika vaksinasi telah dilaksanakan secara baik, menjaga gaya hidup menjadi langkah selanjutnya. Makanan berlemak dan obesitas harus dihindari, begitu pula aktivitas yang minim gerak.

Halaman:

Editor: Eneng Reni Nuraisyah Jamil

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Polusi Udara Jadi Penyebab Utama Penyakit Jantung

Sabtu, 9 September 2023 | 13:25 WIB

Ini Ciri-ciri Es Batu dari Air Mentah

Jumat, 28 Juli 2023 | 14:49 WIB

Cara Turunkan Kolesterol, Makan Ini!

Jumat, 28 Juli 2023 | 14:30 WIB
X