AYOBANDUNG.COM -- Sepatu pengantin menjadi hal penting bagi mempelai wanita di hari pernikahannya. Sebab item tersebut merupakan pelengkap akhir yang sangat menentukan penampilan sang mempelai.
Salah satu jenama sepatu cantik yang populer di kalangan milenial saat ini adalah Arlenne. Modelnya yang trendi dan elegan menjadi favorit para pengantin muda. Teknologi anti pegal yang melekat pada produk jenama ini pun membuat konsumen nyaman memakainya.
Menemukan jenama ini juga tidak sulit. Selain dijual secara online di media sosial dan marketplace, produk UMKM ini sudah masuk toko ritel dan supermarket besar.
Warna-warna sepatu yang ditawarkan Arlenne sangat lembut. Mulai dari putih, merah muda, gading, coklat, dan sebagainya. Selain itu ada juga warna-warna yang kuat seperti hitam dan hijau terang. Namun balutan aksesoris yang menyertainya membuat sepatu tersebut tetap memiliki kesan elegan.
Selain mutiara, pernik kecil seperti permata dan bunga-bunga berukuran mini kerap menghiasi sisi kanan dan kiri sepatu pengantin asal Bandung itu. Wini Intan Paramitha (34), sang pemilik jenama, sangat teliti dalam mendesain produk Arlenne.
Ia mengaku sering melihat-lihat model-model sepatu dari desainer kenamaan untuk mendapat inspirasi. Dengan mengikuti tren pasar yang sedang booming, ia berhasil bertahan melewati pandemi sampai sekarang.

Perempuan yang berdomisili di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung itu mengaku sangat menyukai sepatu sejak dulu. Ia bahkan memulai bisnisnya pada 2018 lantaran memiliki minat pada item fashion tersebut.
"Saya memang suka sepatu. Jadi setelah melahirkan dan berhenti kerja, saya cari-cari tuh apa yang bisa dikerjakan di rumah. Terus dapat ide untuk bikin sepatu nikahan," katanya pada Ayobandung.com saat ditemui di Rumah BUMN Bandung, Sukajadi, Kota Bandung, pada Selasa, 9 Mei 2023.
Luar biasa, pasar merespon produknya dengan sangat baik. Hingga produksi sepatu yang tadinya berjalan dalam skala kecil terus berkembang jadi besar. Dari dulu hingga sekarang, Wini terus bermitra dengan pengrajin sepatu di Cibaduyut untuk memproduksi Arlenne.
Karena ingin serius dan memikirkan bisnis jangka panjang, pada 2021, Wini akhirnya memutuskan untuk mengajukan Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI brand sendiri.
"Awalnya sempet ditolak juga. Soalnya kan saya sempat pake nama Oh Craft tapi ternyata nama merek itu sudah ada. Terus, ganti jadi Arlenne, barulah dapat HAKI," ungkap Wini.
Seiring dengan brand-nya yang semakin kuat, Wini pun berusaha mengembangkan produk diverensiasi. Ia merambah segmen pasar sepatu pesta dan sendal rumah. Perusahaannya pun memproduksi sepatu custom dan ready wear yang bisa dipilih konsumen.

Artikel Terkait
UMKM Kerajinan dengan Silver Play Button, LinkUMKM BRI jadi Sarana Promosi
Bantah Tren Thrifting Membunuh UMKM, Adian Napitupulu: Impor Pakaian China Kuasai 80 Persen
Selain Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Telah Berkontribusi 65,4 Persen Inklusi Keuangan Indonesia
Komitmen Berdayakan UMKM, Yatim, dan Dhuafa, Gema Ramadhan Digelar BSI di Masjid Salman ITB
Tabel Angsuran KUR BRI Terbaru Rp25 Juta - Rp100 Juta, Lengkap Berbagai Pinjaman Hadir Membantu UMKM
Demi Naik Kelas, Kadin Siap Cetak UMKM Perempuan Berdaya Lewat Catering Academy
Penyaluran KPR Tapera dan FLPP: Bank BTN Bidik PNS, Karyawan Swasta, juga Pelaku UMKM Kabupaten Nganjuk
Penyaluran KPR Tapera dan FLPP: Bank BTN Bidik PNS, Karyawan Swasta, juga Pelaku UMKM Kabupaten Nganjuk
Erick Thohir Dorong UMKM Mendunia Lewat SME's HUB di KTT ASEAN 2023
PLN Dorong Pengembangan UMKM dan Pariwisata di Jawa Barat Lewat Program TJSL