LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Pemerintah memperluas kriteria Wajib Pajak (WP) yang berhak memanfaatkan insentif pajak untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Melalui PMK- 149/PMK.03/2021 tentang Perubahan Kedua atas PMK-9/PMK.03/2021 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019, pemerintah menambah jumlah Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) WP penerima insentif pajak tersebut.
Penambahan tersebut diberikan untuk tiga jenis insentif, yaitu insentif pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25, pembebasan PPh Pasal 22 impor, dan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran PPN.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor mengungkapkan bahwa dengan mempertimbangkan belum berakhirnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sehingga masih memengaruhi stabilitas ekonomi dan produktivitas masyarakat, perlu dilakukan penyesuaian kriteria penerima insentif pajak dan ditujukan untuk sektor yang masih membutuhkan dukungan pemerintah.
“Pemerintah terus mengamati dan mengevaluasi sektor-sektor mana yang masih lambat pemulihannya untuk diberikan dukungan dan insentif”, tegasnya lebih lanjut.
Baca Juga: Gelar IT Summit, DJP Ajak Masyarakat Kembangkan Sistem Perpajakan
WP dengan kode KLU yang ditambahkan berdasarkan PMK ini, dapat memanfaatkan insentif:
- pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25 sejak Masa Oktober 2021 dengan menyampaikan pemberitahuan sampai dengan tanggal 15 November 2021;
- pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 Impor dengan menyampaikan permohonan Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh Pasal 22 Impor;
- pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran PPN, untuk Masa Pajak Oktober 2021 sampai dengan Masa Pajak Desember 2021 dan disampaikan paling lambat 31 Januari
Untuk diketahui bahwa berdasarkan PMK ini, jumlah KLU untuk WP yang mendapatkan insentif pengurangan angsuran PPh Pasal 25, dari yang semula berjumlah 216 KLU menjadi 481 KLU, untuk WP yang mendapatkan insentif pembebasan PPh Pasal 22 Impor, dari yang semula sebanyak 132 KLU menjadi 397 KLU, dan untuk WP yang mendapatkan insentif pengembalian pendahuluan pembayaran PPN, dari yang semula 132 KLU menjadi 229 KLU.
Artikel Terkait
Bayar Pajak Kendaraan di Samsat Subang Cukup Scan QRIS, Cepat dan Aman
Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan di KBB Tahun 2021 Baru Capai 33 Persen
Warga Bandung Barat Tak Bayar Pajak, Siap-siap Dipanggil Kejaksaan
Bapenda Jabar dan Kabupaten Cianjur Tandatangani Kerjasama di Sektor Pajak
Target PAD Sektor Pajak Cianjur Tahun Depan: Rp1,58 Triliun!
Insentif Pajak Super Deduction yang Bisa Dimanfaatkan Pengusaha
Warga Cianjur bakal Bisa Bayar Pajak Kendaraan ke BUMDes
Keuntungan Bayar Pajak Kendaraan Lewat Program Triple Untung Plus di Samsat Subang
Selain Triple Plus Untung, P3DW Subang Gencarkan Edukasi dan Sosialisasi Literasi Pajak Masyarakat
Transaksi Pembayaran Pajak di Bumdes Subang Semakin Meningkat