AYOBANDUNG - Bisnis kuliner memang begitu menggiurkan sebab setiap harinya konsumen tentu saja membutuhkan asupan makanan atau minuman tergantung gaya hidup masing-masing pasar yang dituju.
Nah, meskipun terlihat sederhana sebab laris manis, sebenarnya pasti tidak semua pelaku bisnis kuliner untung banyak lo.
Perlu dipahami, meskipun laris manis, bisnis kuliner ini juga memiliki celah yang membuat pelakunya berpotensi menanggung kerugian.
Baca Juga: Belasan Pegawai Kementerian Keuangan Dilaporkan ke KPK, Sri Mulyani: Itu Kejadian yang Sudah Lama
Agar tak terus-terusan merugi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan demi meminimalisirnya.
Untuk lebih lengkapnya, simak informasi keuangan untuk pelaku bisnis kuliner berikut ini dikutip dari Suara.com!
- Kelola produk atau menu dengan baik
Produk yang mampu menghasilkan keuntungan akan sangat membantu menghasilkan cash flow, dan sebaliknya produk yang kurang menguntungkan akan dengan cepat menghabiskan dana usaha.
Baca Juga: Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T
Dalam bisnis kuliner kita harus mengetahui secara keuntungan dari masing-masing produk. Inovasi produk juga sebisa mungkin harus meningkatkan penghasilkan, dan bukan sebaliknya menurunkan total gross margin.
- Buat biaya seefisien mungkin
Dalam aktivitas operasional bisnis seperti membeli persediaan (inventory) yang berlebihan, memberikan cara pembayaran (terms of payment) yang lama kepada customer (jika penjualan tidak dilakukan secara tunai), dan membayar supplier dengan terms of payment yang terlalu pendek, akan berakibat pengelolaan working capital yang tidak efisien.
Mengelola working capital yang efisien perlu atur perencanaan yang baik, dengan cara berikut:
- Persediaan yang seimbang dan memadai untuk memastikan ketersediaan produk, namun tidak berlebihan.
- Pengelolaan hutang kepada supplier dengan cara pembayaran yang adil bagi kedua belah pihak namun tidak terlalu cepat.
- Pengelolaan piutang dari customer (jika ada) yang efektif.
- Keputusan Investasi selekfif
Seringkali keputusan menerima investasi dalam bisnis kuliner, dengan alasan membuat cabang atau membeli aset usaha. Padahal membeli aset, seperti properti maupun alat produksi buuh biaya yang tidak sedikit.
Artikel Terkait
Siap Nonton Konser Coldplay di Jakarta? Begini Tips Atur Keuangan Biar Kantong Tidak Jebol usai War Tiket
JADWAL PENCAIRAN GAJI KE 13 PNS BISA BATAL CAIR 5 JUNI? Peraturan Menteri Keuangan Ungkap Begini, Kapan Turun?
Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T
Belasan Pegawai Kementerian Keuangan Dilaporkan ke KPK, Sri Mulyani: Itu Kejadian yang Sudah Lama