CIBEUNYING KALER, AYOBANDUNG.COM -- PD Kebersihan Kota Bandung menyebut jika sampah yang berserakan di wilayah Kota Bandung terangkut dikarenakan keterlambatan pengangkutan.
Direktur Operasional PD Kebersihan Kota Bandung Iwan Setiawan mengatakan, keterlambatan itu dikarenakan terjadinya longsor akibat hujan deras pada 1-2 Juni 2021, yang mengguyur kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Terdapat 7 titik longsor di Jalan Cipatat-Cipendeuy yang berimbas pada keterlambatan mobilitas truk sampah.
"4 titik sebelum masuk ke TPA, 3 itu setelah TPA," kata Iwan ketika ditemui di kantornya, Jalan Surapati No. 126, Kota Bandung, Jumat, 4 Juni 2021.
Menurutnya, dari longsor di tujuh titik tersebut, yang paling parah dampaknya pada mobilitas truk ialah yang terletak pada tiga titik setelah TPA.
Sebab, Iwan melanjutkan, longsor yang terjadi sebelum masuk ke TPA hanya tersendat oleh tanah dan air yang berasal dari tebing di antara jalur tersebut.
"Karena setelah TPA itu air dan tanah turun bersamaan, dan ditakutkan air itu masuk ke landfill (TPA)," ujarnya.
"Jika air sudah masuk ke landfill, maka dikhawatirkan peristiwa 2005 (Bandung Lautan Sampah) terjadi lagi," sambungnya.
Atas dasar kejadian longsor di 7 titik itulah, Iwan mengklaim, adanya keterlambatan pengangkutan sampah oleh truk.
"Jadi, kan isunya di sini tidak diangkut, padahal bukan tidak diangkut, tapi terlambat diangkut," tutupnya.

Berdasarkan pantauan Ayobandung.com di sekitaran Kota Bandung seperti di kawasan Panyileukan, Cibaduyut, dan Mohammad Toha, masih banyak sampah yang menggunung dan tak kunjung diangkut.
