LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Ketika itu, Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi masih duduk di bangku kelas 4 SD Kiaracondong. Tetapi, sosok wanita yang lebih dikenal Nike Ardilla ini jiwa sosialnya sudah terlihat sejak usia dini.
"Ada seorang Anak Berkebutuhan Khusus di dekat rumah. Nike selalu bertanya kepada saya tentang bagaimana sekolah dan pendidikannya." kenang saudara Nike, Alan Yudi, saat bercerita Ayobandung.com pada tahun 2018.
"Berawal dari itu kemudian Nike membangun Sekolah Luar Biasa,” lanjut Alan.
Hingga kemudian sejak tahun 1991, permintaan Nike mulai dikabulkan sang ayah, almarhum Eddy Kusnaedi.
Nike Ardilla, sosok altruis yang memesona
Bagi para pencinta musik di tanah air tahun 90-an, nama Nike Ardilla tak mungkin asing di telinga. Seorang penyanyi wanita berbakat yang disebut-sebut sebagai diva pop rock Indonesia pada era keemasannya.
Semasa hidupnya, Nike Ardilla tak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi terkenal, tapi juga sosok berjiwa sosial tinggi. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam pembangunan sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terletak di Jalan Kali Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Bandung.
Sekolah yang diberi nama SLB BC Nike Ardilla ini mulai dibangun tahun 1991 dan hampir rampung saat Nike meninggal di tahun 1995.
Awalnya, SLB ini bernama SLB Wawasan Nusantara yang berlokasi di Jalan Pagarsih Bandung. Namun pada tahun 1987, sekolah ini terancam ditutup. Demi menyelamatkan sekolah ini, Nike dan pamannya membeli sekolah tersebut.
“Sebenarnya yang mendirikan sekolah ini namanya Pak Juhaeri pas masih di Pagarsih. Pas mau bangkrut sama Pak Sutarjo (paman Nike Ardilla) diselamatkan, akhirnya sama Neng Nike dibeli yayasan sama operasionalnya.” ujar salah satu pengajar di SLB Nike Ardilla pada tahun 2019, Tina Rostina.
Dana sebesar Rp30 juta dikeluarkan Nike untuk dapat membeli sebuah tanah seluas 160 meter dan membangun SLB dua lantai di Cipamokolan, Kota Bandung.
Tina menambahkan, pada masa kejayaannya, Nike beberapa kali datang ke sekolah tersebut.
“Dulu Neng Nike suka datang ke sini bawa makanan dan permen buat anak-anak. Dia juga suka ngasih peralatan sekolah. Lemari, buku, dia beli semua. Memang orangnya baik,” pungkas Tina.
Nike memang telah tiada. Tepat 26 tahun lalu, tanggal 19 Maret 1995 , Nike masih berusia 19 tahun. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB saat mobil Honda Civic Genio warna biru metalik milik Nike menabrak sebuah pagar. Sebelum kecelakaan, Nike sempat bertemu dengan beberapa rekan artisnya seperti Ari Sihasale, Eddy Bogel, Titi DJ dan dan Bucek Deep.