SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Kasus kekerasan pada anak yang terjadi di Jalan Pesantren, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada beberapa waktu lalu, kini telah menjadi perhatian penting sejumlah pihak.
Pasalnya aksi kekerasan pada anak yang dilakukan oleh seorang ayah berinisial AD (37) kepada kedua anak kandungnya berinisial AH (10) dan AMN (12) hanya karena korban mengambil uang sebesar Rp450.000 tanpa sepengetahuannya.
Bahkan dari tindakan itu, salah seorang korban berinisial AH (10) harus meregang nyawa setelah mendapatkan aksi kekerasan. Sedangkan AMN (12), harus dibawa ke rumah sakit karena mendapatkan luka yang cukup serius.
Menanggapi kejadian tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung langsung melakukan tindakan cepat kepada salah seorang korban yang saat ini masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati, mengaku bahwa pihaknya akan langsung melakukan pendampingan kepada korban setelah setelah selesai menjalani tindakan secara medis.
"Sekarang nunggu dulu (korban) biar proses penyembuhan secara medis. Saat ini sedang berjalan masih dirawat. Dan Setelah proses itu selesai, kami akan langsung melakukan pendampingan terutama dari sisi psikologis psikis pasca terjadinya kekerasan itu," ucapnya saat ditemui di Balaikota Bandung, Rabu, 8 Februari 2023.
Uum menambahkan, dalam melakukan pendampingan tersebut, nantinya DP3A Kota Bandung akan melihat sejauh mana tingkat trauma yang dialami korban setelah mendapatkan tindakan kekerasan.
"Kami akan lihat sejauh mana secara psikis terganggunya. Selain itu, kami juga mungkin akan berkoordinasi dengan intansi terkait yang lain seperti kelanjutan pendidikannya, kami tanya memang kelihatanya semangatnya masih tinggi untuk mengikuti sekolah," ucapnya.
Sementara berdasarkan informasi yang diterimanya, Uum mengungkapkan tindakan kekerasan yang dialami kedua korban tersebut bukan hal yang pertama dilakukan oleh pelaku.
Baca Juga: Viral Aksi Dikta Ajak Fans Cewek Naik Ranjang, Publik Geger Perdebatkan Hal Ini
"Dari pihak keluarga (Korban) kebetulan ada kemarin. Dan memang bukan yang pertama (kekerasan), tapi sering. Kami belum menggali sejauh itu. Tapi yang pasti, bukan untuk yang pertama dan kejadian yang kemarin itu yang terparah," ungkapnya
Maka agar dapat memulihkan kembali kondisi korban, Uum menuturkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan psikolog hingga konselor untuk melakukan pendampingan.
"Nanti di sana kita akan lihat sejauh mana (dampaknya) barangkali berat tidaknya atau secara psikis dia terganggu. Dari sisi traumanya atau juga sesuatu yang negatif karena mungkin kami khawatir kekerasan itu dianggap sudah biasa. Jadi kami harus mengedukasi si anak itu," pungkasnya
Artikel Terkait
Hengky Kurniawan Ingatkan Agar Pelajar di KBB Tak Terlibat Aksi Kekerasan Berandal Motor
Kasus Kekerasan Anak Marak di Jabar, Umi Oded Singgung Keseriusan Ridwan Kamil
Hal Sepele Berujung KDRT, Venna Melinda Bongkar Awal Mula Terjadinya Kekerasan yang Dilakukan Ferry Irawan
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Cimahi Naik 3 Kali Lipat, Apa Penyebabnya?