LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Buku kumpulan carita pondok Surat ti Palmira, karya Hadi AKS, terbitan Pustaka Jaya, Bandung (2022), berhasil meraih Hadiah Sastera Rancagé tahun 2023 untuk kategori buku berbahasa Sunda, demikian diumumkan oleh dewan juri yang dipimpin oleh Dr. Hawe Setiawan.
Dengan demikian Hadi AKS berhak mendapatkan penghargaan berupa piagam dan uang tunai sebesar Rp7.500.000,00.
Surat ti Palmira menyisihkan dua nominé lain buku berbahasa Sunda, yaitu: (1) Sangkakala karya Cécép Burdansyah, dan (2) Sawangan kana Carita Pantun karya Wahyu Wibisana.
Menurut panitia, hanya ada 10 judul buku berbahasa Sunda yang terbit tahun 2022, yaitu (1) Sareupna di Pajajaran karya Aan Merdéka Permana (novél, Penerbit Putra Pajajaran Mandiri); (2) Napak Jaman karya Rika Rostika spk. (kumpulan cerita péndék, penerbit Huma Sastera); (3) Sawangan kana Carita Pantun karya Wahyu Wibisana (ésai, penerbit LBS Unpas); (4) Surat ti Palmira karya Hadi AKS (kumpulan cerita péndék, penerbit Pustaka Jaya); (5) Sangkakala karya Cécép Burdansyah (kumpulan cerita péndék, Penerbit Silantang); (6) Mulang karya éryandi Dahlan (kumpulan cerita péndék, penerbit Agra Publisher); (7) Mangsa Bulan Peteng karya émha Ubaidillah (novél, penerbit Mujahid Press); (8) Sagagang Kembang Jacaranda karya Risnawati (novél, penerbit Pustaka Jaya); (9) Halimun di Cikertawana karya E. Rokajat Asura (kumpulan cerita péndék, penerbit Siliwangi Berkah Abadi); dan (10) Cinta karya Tétty S. Nataprawira spk. (kumpulan cerita péndék, penerbit Unpad Press).
Baca Juga: RSUD Bandung Kiwari Kebakaran, Ini Kondisi Pasien Bayi hingga Dewasa
Jumlah tersebut, katanya, sangat menurun daripada tahun 2021 yang mencapai 30-an judul. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah produksi buku-buku Sunda mémang terus menurun. Di tengah musim peralihan platform média komunikasi ke média digital, produksi buku (fisik) Sunda kian menyusut, sedangkan produksi buku digital pun tampaknya belum begitu diupayakan.
Selain itu, anak-anak sekarang tak punya bahan bacaan berbahasa Sunda. Di antara buku-buku yang terbit tahun 2022, tak satu pun yang termasuk buku bacaan untuk anak-anak. Tahun kemarin hanya ada satu buku bacaan anak-anak.
Sudah beberapa tahun lamanya literasi Sunda mengalami krisis buku bacaan anak-anak. Karena tak ada buku yang terbit, tahun ini tidak diberikan Hadiah Samsudi.
Surat ti Palmira yang memuat 17 cerita péndék merupakan buku terbaru karya Hadi AKS, pengarang yang aktif menulis lebih dari dua dasawarsa. Sebelumnya ia pernah mengumumkan kumpulan cerita péndék Kalapati (2012), kumpulan sajak Ombak Halimun (2002), dan kumpulan cerita péndék Oknum (1998).
Dalam buku terbarunya, cerita-cerita péndék dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama memuat 10 cerpén yang kebanyakan téma ceritanya tentang kenangan dalam latar kehidupan pesisir barat Pulau Jawa, melalui gaya bahasa yang kaya dengan dialék Banten.
Baca Juga: Mikha Tambayong Ganti Nama Usai Dinikahi Deva Mahenra, Agama Jadi Omongan
Bagian kedua memuat 7 cerpén yang téma ceritanya menampakkan rasa prihatin terhadap masalah sosial, krisis ékologi, serta masalah kemanusiaan pada umumnya, bukan hanya di sekitar kampungnya sendiri, melainkan di mancanegara dengan mengandalkan bahasa Sunda lulugu.
Meskipun dibuat menjadi dua bagian, ternyata dapat memperlihatkan ésénsi yang menjadi ciri khas Hadi: terkesan oléh penampakan yang kemudian menyérét ke dalam batin.
Artikel Terkait
Sastera Rancage 2019, Abrory: Bayangkan Jika Jawa Barat Tanpa Ajip Rosidi
Daftar 4 Penulis Penerima Hadiah Sastera Rancage 2019
Membangun Kesadaran Kritis Mahasiswa Ala Komunitas Komara Rancage
Daftar Pemenang Anugerah Sastera Rancage 2022