Bandara Kertajati Dijual, Legislator Akui Kecewa: Tol Cisumdawu Buat BIJB Kertajati Layak Dipertahankan?

AYOBANDUNG.COM - Opsi penjualan Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) menyeruak.

Kabarnya, investor asal Arab Saudi dan India telah tertarik untuk membeli saham Bandara Kertajati atau BIJB.

Legislator Gerindra, Daddy Rohanady menyayangkan opsi penjualan Bandara Kertajati yang sejak awal diklaim bakal menjadi bandara kebanggaan warga Jabar tersebut.

Baca Juga: Gagal Lolos di Wawancara PPS Pemilu 2024? Simak Jadwal Pembentukan KPPS yang Akan Segera Dibuka Keyword : PPS

"Apapun kebijakan yang diambil, tentu selayaknya sudah memikirkan segala plus-minusnya. Bisa jadi hal itu dilakukan, salah satunya, karena manajemen yang ada dianggap tidak mampu mengembangkan bandara tersebut," kata Daddy Senin 23 Januari 2023.

Daddy mengungkapkan langkah penjualan Bandara Kertajati dinilai semakin tidak tepat lantaran akses penunjang bakal segera rampung.

Selama ini, tidak adanya akses yang mumpuni disebut-sebut menjadi alasan tidak optimalnya operasional bandara Kertajati.

"Bukankah hambatan utama untuk BIJB Kertajati adalah masalah aksesibilitas? Bukankah dengan beroperasinya Tol Cisumdawu akan membuat BIJB Kertajati sangat layak dipertahankan? Bukankah kita tinggal memikirkan kelengkapan lain dari BIJB Kertajati menjadi sebuah bandara berstandar internasional seperti tersemat dalam namanya?," ucap Daddy.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Bandung untuk Cuti Bersama Imlek 2023

Daddy menilai, mirisnya nasib Bandara Kertajati dikarenakan lambatnya realisasi rencana dari pemerintah.

Menurutnya, kondisi Bandara Kertajati tidak akan memprihatinkan jika pemerintah merealisasikan sejumlah rencana seperti merelokasi PT Dirgantara Indonesia dan PT. Pindad ke Bandara Kertajati.

"Padahal andai rencana Presiden Jokowi dilakukan saja, semestinya BIJB Kertajati bisa beroperasi dengan baik. Betapa tidak, relokasi PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad ke Kertajati semestinya membuat BIJB Kertajati menggeliat," tegasnya.

Tak hanya relokasi perusahaan pelat merah tersebut, Daddy juga menyoroti adanya rencana yang digulirkan Presiden Joko Widodo yang melontarkan opsi Bandara Kertajati sebagai pusat perawatan pesawat TNI dan Polri.