SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- ratusan anak baru gede (ABG) di Kabupaten Bandung mengajukan dispensasi menikah kepada Pengadilan Agama Soreang Kelas 1 B setiap tahunnya.
Humas Pengadilan Agama Soreang Kelas 1B, Samsul Zakaria, mengatakan pada 2022 lalu pihaknya menerima pengajuan dispensasi menikah.
"Untuk dispensasi menikah, perkara yang masuk di Pengadilan Agama Soreang Kelas 1B itu sebanyak 202 perkara," tutur Samsul, Rabu 18 Januari 2023.
Jika dibandingkan dengan 2021, dispensasi menikah yang diajukan mengalami penurunan. Pada 2021 lalu tercatat ada 350 anak mengajukan dispensasi nikah. Rata-rata kata Samsul, anak yang mengajukan dispensasi nikah tersebut berusia 15-18 tahun (ABG).
Baca Juga: Ferdy Sambo Dituntut Seumur Hidup, Jaksa Beberkan Hal-hal yang Memberatkan Hukum Pidananya
"Kami tidak memiliki kepentingan untuk melakukan analisa penyebab (ABG mengajukan dispensasi menikah) karena apa," katanya.
Pengadilan Agama, lanjut Samsul, hanya menerima dan melakukan sidang sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin.
"Tidak semua dikabulkan. Yang dikabulkan sekitar 80 persen, karena tergantung bagaimana pembuktiannya dalam persidangan," imbuhnya.
Biasanya permohonan dispensasi menikah ditolak karena Majelis Hakim memandang kalau anak tidak mendesak untuk kawin, atau orang tua tidak hadir, juga hal lain seperti pertimbangan psikologis anak, tidak ada komitmen orang tua membantu ekonomi anak.
"Kami juga tidak menginginkan memberi dispensasi, tidak lama kemudian datang untuk mengajukan cerai. Makanya dipertimbangkan betul," katanya.
Zakaria melanjutkan, walaupun ratusan anak mengajukan dispensasi menikah setiap tahunnya, tidak bisa dikatakan tinggi, mengingat Kabupaten Bandung memiliki jumlah penduduk mencapai 3 juta jiwa, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan daerah lain yang jumlah penduduknya berbeda.
Artikel Terkait
Ratusan Anak di Bawah Umur Ajukan Dispensasi Nikah di PA Bandung, Mayoritas Beralasan Hamil di Luar Nikah