Kondisi TPA Sarimukti di KBB Makin Mengkhawatirkan, Antrean Truk Sampah Langganan saat Turun Hujan

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Kondisi TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) makin mengkhawatirkan. Selain daya tampung melebihi kapasitas, akses jalan ke TPA ini sulit dilalui kendaraan apabila turun hujan.

Dampaknya, antrean truk sampah sering menjadi pemandangan lumrah saat hujan melanda beberapa hari terakhir ini. Kondisi tersebut kembali terjadi, pada Kamis 12 Januari 2023. Para sopir truk harus menunggu berjam-jam untuk menurunkan muatan sampah.

"Dari jam 8 pagi sekarang jam 11 belum sampai lokasi TPA, ini masih antre," kata Sopian (35), sopir truk sampah asal Kota Bandung.

Baca Juga: DLHK Kota Bandung Pastikan Pengangkutan Sampah ke TPA Sarimukti Kembali Normal

Menurutnya, kondisi memang sering terjadi apabila saat masuk musim penghujan. Bahkan dirinya mengaku sempat menginap karena antrean sangat panjang.

"Tahun lalu saya bahkan menginap karena jalur tertutup longsor. Pokoknya kalau hujan pasti akses sulit," terangnya.

Sementara itu, Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto mengatakan terhambatnya pembuangan sampah ke TPA Sarimukti sudah terjadi sejak sepekan yang lalu.

"Iya betul, jadi ada antrean truk untuk membuang sampah. Jadi sudah satu minggu yang lalu dan sampai sekarang ini memang masih ada antrean cukup panjang," ujar Riswanto.

Baca Juga: 25 Kisi-Kisi Soal Tes Wawancara PPS Pemilu 2024 Lengkap Beserta Jawaban, Pelajari Yuk Agar Bisa Lolos!

Beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pembuangan sampah dan menimbulkan antrean itu di antaranya faktor alam seperti hujan deras yang terjadi beberapa pekan lalu.

"Jadi faktor alam, hujan besar terus menerus. Jadi jalan di area menuju curah (tempat menurunkan muatan) itu ambles. Jadi kendaraannya itu harus hati-hati," kata Riswanto.

Kendati pembuangan mengalami hambatan, namun pihaknya telah menerapkan sejumlah langkah untuk tetap mengoptimalkan pelayanan pembuangan sampah di TPA Sarimukti.

"Saat ini kita sedang memperbaiki 2 buldozer yang rusak. Jadi mudah-mudahan minggu depan sudah bisa beroperasi," ujar Riswanto.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Semburkan Asap, Hati-hati Gas Beracun dari Kawah Ecoma