Masuk Kalender Bahaya Kematian Massal Ikan, Peternak KJA Saguling Kurangi Tebar Benih

- Kamis, 12 Januari 2023 | 10:07 WIB
Peternak ikan keramba jaring apung (KJA) Waduk Saguling. (Restu Nugraha)
Peternak ikan keramba jaring apung (KJA) Waduk Saguling. (Restu Nugraha)

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Peternak ikan keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Saguling mulai mengurangi tebar benih untuk menghindari potensi kerugian akibat kematian massal ikan.

Hal ini menyusul adanya laporan kematian massal ikan KJA di beberapa daerah, seperti Waduk Jatiluhur, Purwakarta, dan Waduk Kedung Ombo, Boyolali.

Ketua Paguyuban Gabungan Baraya Saguling (GBS), Asep Elep, mengatakan jumlah pengurangan tebar benih ikan oleh peternak KJA Saguling mencapai 50-70 persen.

"Misalnya dari 10.000 ekor. Sekarang ditekan jadi hanya 5.000 ekor. Dengan cara ini, kalau pun kita kena imbas kematian massal ikan, ruginya gak terlalu besar," kata Asep, Kamis, 12 Januari 2023.

Baca Juga: 10 Jurusan yang Memiliki Peluang Besar Lolos Pada CPNS 2023 Akan Dibuka Tahun Ini, Kamu Termasuk?

Menurut Asep, selain karena sudah ada laporan kematian massal ikan di beberapa tempat, langkah pengurangan benih ini dilakukan berdasarkan pengalaman peternak serta merujuk kalender prediksi kematian massal ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dalam kalender ini diprediksi Bulan November hingga Maret masuk waktu bahaya. Artinya potensi kematian massal ikan sangat besar selama 5 bulan ini. Alasannya karena cuaca ekstrem serta fenomena umbalan (upwelling) yakni peristiwa naiknya air bagian dasar waduk ke permukaan yang membawa senyawa beracun.

"Hasil laporan temen-temen peternak untuk fenomena upwelling di Waduk Saguling memang sudah terjadi Desember. Tapi jumlah kematiannya gak besar, dari satu petak, yang mati paling 10-15 persen atau sekitar 15 kilogram," terang Asep.

Menurutnya, selain mengurangi tebar benih, petani terpaksa memanen ikan yang mulai agak besar supaya terhindar dari kematian. Selain itu mereka juga menyediakan mesin sirkulasi air bagi kolam yang terdapat benih.

Baca Juga: Bocoran Jadwal Pelatihan Kartu Prakerja 2023, Komite Cipta Kerja: Triwulan Pertama di 10 Provinsi

"Dengan kondisi ini, memang dampaknya harga ikan hingga Maret bakal meningkat, karena petani belum panen. Tapi itu gak masalah, yang penting kita berharap kematian massal gak signifikan," tandasnya.

Editor: Dudung Ridwan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X