Libur Nataru, Wisata di Selatan Bandung Barat Justru Sepi Pengunjung

- Senin, 26 Desember 2022 | 21:53 WIB
Wisata di Selatan Bandung Barat Sepi Pengunjung (dok Pengelola Sanghyang Heuleut)
Wisata di Selatan Bandung Barat Sepi Pengunjung (dok Pengelola Sanghyang Heuleut)

 

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Angka kunjungan wisata di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) meliputi wilayah Cipatat, Saguling, hinga Cipongkor justru menurun drastis pada libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.

Sejak sebulan terakhir, angka rata-rata kunjungan harian tak lebih dari 15 orang di akhir pekan. Bahkan hari-hari biasa wisata di Selatan Bandung Barat kerap tak dapat pengunjung.

Agus Darmawan, Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sanghyang Heuleut menjelaskan sejak dua pekan terakhir angka pengunjung tak lebih 20 orang saat weekend. Jumlah ini justru turun drastis dibanding saat Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Link Download Kumpulan Latihan Soal Tes PPPK Tenaga Teknis 2022 TIU, TWK, TKP Versi PDF Lengkap dengan Jawaban

"Waktu masih Covid-19 libur akhir pekan atau libur panjang bisa sampai 50 orang per hari. Sekarang 20 orang saja sulit. Hari biasa kita sering gak ada pengunjung," tutur Agus saat dihubungi, Senin 26 Desember 2022.

Kondisi ini disebabkan berbagai faktor mulai dari cuaca, tingkat kemudahan menuju lokasi atau aksesibilitas, hingga daya dukung pemerintah untuk melakukan promosi.

Tiga faktor tersebut cukup kontras dengan wisata di wilayah Utara Bandung Barat yakni Lembang. Dukungan besar pemerintah serta besarnya modal swasta selaku pengelola wisata membuat destinasi di daerah ini membludak.

"Cuaca sangat berpengaruh karena kita ini wisata alam. Terus daya dukung infrastruktur serta promosi memang belum terlalu optimal, beda dengan di daerah Lembang," jelasnya.

Baca Juga: Tahun Baru 2023 Kendaraan Diprediksi Padati Kawasan Wisata Selatan Kabupaten Bandung

Agus berharap pemerintah melakukan langkah terstruktur untuk menyelamatkan destinasi-destinasi di wilayah selatan Bandung Barat.

Apalagi rata-rata pengelolaan wisata di Selatan KBB berbasis komunitas masyarakat. Sehingga dampak positif dan negatifnya langsung dirasakan warga.

"Mesti ada upaya untuk pemerataan kunjungan wisata. Bukan kita iri dengan Lembang, tapi kalau semuanya terpusat di sana bakal ada banyak masalah seperti kemacetan terus pemerataan kesejahteraan," tutur Agus.

Senada dengan Agus, Rian Pengelola Wisata Curug Halimun di Kecamatan Saguling mengatakan selama libur Nataru tahun ini pihaknya justru memilih menutup destinasi karena kondisi cuaca.

Halaman:

Editor: Laila Zakiyya Khairunnisa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X