GEDEBAGE, AYOBANDUNG.COM - Isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang dikaitkan dengan korban gempa Cianjur kembali bergulir di Media Sosial. Baru-baru ini muncul narasi SARA di akun media sosial Twitter yang mencatut nama salah satu dokter bernama Yoanne Imanuella melalui akun @Yoaann_.
Saat membalas cuitan akun @EmeritaArkompas, akun @Yoaann_ ini menggulirkan narasi isu SARA.
"Akan lebih baik, yang saling tolong menolong di Cianjur baiknya sesama muslim deh jangan selain muslim. Di khawatirin kejadian kayak saya kemarin. Saya ini internist dikirim kesana oleh organisasi, sampe sana. Masy malah nanya agama, saya jawab katolik. Haram kata mereka", tulis akun seperti yang dilihat Ayobandung.com pada unggahan twitter @Kangjaill, Kamis 1 Desember 2022.
Baca Juga: Pasca Pencabutan Stiker Gereja di Tenda Gempa Cianjur, Wagub Jabar Minta Isu SARA Tak Dibesarkan
Dalam biodata akun tersebut pun menyatakan bahwa dirinya merupakan dokter ahli penyakit dalam atau internist. Akun itu juga menyatakan bahwa akun twitter yang lama terkena suspensi.
Akan tetepi, akun twitter @Yoaann_ ternyata merupakan akun palsu. Unggahan dari akun twitter palsu itu pun langsung diklarifikasi oleh Yoanne Imanuella melalui akun instagram pribadinya @yoanbelle.
Dalam unggahannya, Yoanne mengatakan, postingan yang diduga mengandung isu SARA ini telah menyebar ke grup-grup WhatsApp-nya. Bahkan, kerabatnya sampai menanyakan kebenaran unggahan tersebut kepada dirinya.
"Postingan td dah nyebar ke grup2 wa. Smpe ada yg nanya itu gw apa bukan. Bukan ya netijen yg budiman, gw itu Prosthodontist bukan Internist. Dan gw ga ikut2 jd relawan di Cianjur, gw rela di rumah aj dulu," tulis Yoanne, Kamis 1 Desember 2022.
Baca Juga: Apindo Jabar Salurkan Bantuan bagi Korban Gempa Cianjur
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, menegaskan bahwa Polisi akan bertindak apabila ada laporan dari masyarakat narasi SARA di media sosial pasca-pencabutan label gereja di tenda pengungsian korban gempa Kabupaten Cianjur. Saat ini, polisi juga tengah memantau mengenai adanya isu tersebut di media sosial.
"Kita sesuaikan juga di lapangan, jika info melalui media sosial juga akan ditindaklanjuti. Tetap kita pantau dan mitigasi info publik tersebut," kata Ibrahim saat dihubungi, Kamis 1 Desember 2022.
Ibrahim mengatakan, pihaknya hingga saat ini melakukan pemantauan di media sosial. Apabila ditemukan unsur tindak pidana, pihaknya akan segera melakukan tindakan.
"Demikian hal nya medsos dan akun yang mengandung unsur pidana akan kita telusuri dan proses sesuai hukum," ucap Ibrahim.
Baca Juga: Gempa Susulan Disertai Hujan dan Angin, Warga Cianjur Panik Keluar Rumah
Artikel Terkait
Sepenggal Kisah Pengungsi Gempa Cianjur dalam Gelapnya Tenda Darurat
Viral Sekelompok Orang Mencabut Label di Tenda Bantuan di Cianjur, Ridwan Kamil: Jangan Terulang!
Ormas Cianjur yang Copot Stiker Gereja di Tenda Darurat, Polisi Lakukan Pemeriksaan
Soal Pencopotan Stiker Gereja di Tenda Gempa Cianjur, Polisi Periksa 7 Orang
Wagub Jabar Minta Pengungsi Tak Diam di Tenda, Uu: Yang Bisa ke Sawah Kembali ke Sawah
Pasca Pencabutan Stiker Gereja di Tenda Gempa Cianjur, Wagub Jabar Minta Isu SARA Tak Dibesarkan