Warga KBB Keluhkan Polusi Debu Proyek Stasiun Hub Kereta Cepat Padalarang

- Selasa, 22 November 2022 | 17:00 WIB
Banyaknya debu di proyek Kereta Cepat Padalarang dikeluhkan warga (Ayobandung.com/RestuNugraha)
Banyaknya debu di proyek Kereta Cepat Padalarang dikeluhkan warga (Ayobandung.com/RestuNugraha)

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Sejumlah warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluarkan polusi debu dari proyek pembangunan Stasiun Hub Kereta Cepat Jakarta Bandung di Kertajaya, Kecamatan Padalarang.

Debu yang diduga dari proyek pembangunan Stasiun Hub Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut terbang mencemari udara dari setiap kendaraan besar yang keluar masuk proyek. Polusi debu tersebut kerap menyerang mata pengendara roda dua yang melintas di Jalan Raya Panaris.

"Kebul pisan, saya sering kelilipan. Jarak pandang terganggu. Karena debunya tebal, sering sesak apalagi di lokasi itu sering macet," kata salah seorang pengendara Chepy (25) saat ditemui di lokasi, Selasa 22 November 2022.

Baca Juga: Siapa Inka Putri Pratiwi? Intip Profil dan Biodata Pemain Preman Pensiun yang Diduga Kritis Dikeroyok Orang

Menurut Chepy, kondisi polusi debu terjadi saat cuaca cerah. Dalam kondisi hujan kondisinya lebih parah. Bokahan tanah dari proyek memenuhi bahu Jalan Panaris mengakibatkan jalan licin.

"Beberapa kali saya liat yang kecelakaan di sini. Mestinya dikeruk setiap hari dan dibersihkan," tambahnya.

Warga lainnya, Deden Hamdan (25) mengatakan debu yang menyelimuti Panaris berasal dari tanah proyek KCJB. Tanah merah yang mengering berterbangan ditiup angin maupun tersapu kendaraan.

"Beberapa hari ini tidak turun hujan, begitu kemarau langsung kawasan Panaris diselimuti debu yang berasal dari tanah merah proyek Kereta Cepat," kata Deden.

Baca Juga: Nathalie Holscher Bereaksi Usai Adzam Disebut Hasil Hubungan Gelap dengan Pacar Barunya

Kondisi jalan penuh polusi debu akibat proyek Stasiun Hub Kereta Cepat
Kondisi jalan penuh polusi debu akibat proyek Stasiun Hub Kereta Cepat (Ayobandung.com/RestuNugraha)

Warga yang tinggal di pinggir jalan, harus sering menyemprotkan air ke badan jalan agar debu tidak berterbangan.

"Jadinya capek, harus sering sapu halaman. Belum lagi menyemprotkan air biar tidak ngebul," keluhnya.

Tanah merah yang mengotori Jalan Panaris terbawa oleh truk proyek KCJB. Pada saat hujan, lapisan tanah menempel di ban sehingga terbawa ke jalan.

"Saat hujan jalan menjadi licin, kalau kemarau menjadi berdebu," ucapnya.

Halaman:

Editor: Irma Joanita

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X