UJUNGBERUNG, AYOBANDUNG.COM - - Pelaku bullying di SMP Baiturrahman Bandung mendapatkan sanksi dari pihak sekolah berupa pembelajaran daring (dalam jaringan). Aming Yudarmi, Ayah dari korban bullying mengisahkan sempat memperdebatkan dengan Kepala Sekolah SMP Baiturrahman terkait pemberian sanksi terhadap pelaku.
Yudarmi memberikan dua pilihan kepada Kepala Sekolah SMP Baiturrahman, Saefullah Abdul Muthalib. Pertama: pelaku dikeluarkan dari sekolah dan kedua: apabila tidak diamini (pilihan pertama), dirinya akan melanjutkan proses tersebut hingga ke meja hijau.
“Pertama, anak ini si pelaku dikeluarkan dari sekolah ini. Tapi kalau bapak tidak mengambil ini, saya akan ambil cara kedua, anak saya akan ambil, laporan ini saya akan lanjut terus sampai mana pun tidak akan buntu,” ucap Yudarmi dihubungi, Minggu, 20 November 2022.
Baca Juga: Anak SMP Plus Baiturrahman Bandung Sering Jadi Korban Bullying, Teman Sekelas Pilih Tutup Mulut
Kepala Sekolah pun, ungkap Yudarmi, lantas mengambil jalan tengah dengan merumahkan si pelaku selama kegiatan pembelajaran (belajar daring). Keputusan itu diambil mengingat pelaku tengah duduk di kelas 9 SMP di mana sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional (UN).
"Apa jalan tengahnya, 'Gini aja, kan waktu untuk kelas 9 ini cuman tinggal 4 bulan lagi, mungkin sayang, kasihan (kepada pelaku)',” tutur Yudarmi.
Yudarmi pun mengamini keputusan dari pihak sekolah untuk merumahkan si pelaku. Baginya, anaknya tidak harus bertemu si pelaku selama menjalani proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Saya bodo teuing (bodo amat sama pelaku), tapi saya mikirnya pakai hati nurani karena kalau (pelaku) di rumah tidak akan ada pertemuan sama anak ini,” ucap Yudarmi.
Baca Juga: Viral Video Bullying Anak SMP di Bandung, Kepala Dijadikan Samsak hingga Korban Sempat Pingsan
Yudarmi mengatakan pelaku akan dirumahkan sampai lulus dari SMP Baiturrahman. Bahkan, pihak sekolah pun berencana pelaku akan melaksanakan UN secara daring.
“Tapi itu bilang ngambil cara dari pihak sekolah: dirumahin sampai tamat (sekolah). Ujian akhir pun dia tetap di rumah, gak boleh di sekolah,” ucap Yudarmi.
Sebelumnya, Pelaku bullying di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, dipastikan mendapatkan sanksi dari sekolah. Tak hanya diberikan teguran, pelaku akan diberi sanksi tak boleh mengikuti belajar offline bersama murid lainnya.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2022, Ganjar Berpesan: Jaga dan Lindungi Anak dari Bullying
"Kita ada pemberian efek jera kepada pelaku itu melalui teguran, nasihat, dan mungkin tidak bakal melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya," kata Kepala Sekolah SMP Plus Baiturrahman, Saefullah Abdul Muthalib, kepada wartawan, Sabtu, 19 November 2022.
Artikel Terkait
Advokat Wajib Layani Bantuan Hukum Gratis bagi Warga Miskin, Ketum AAI: Perintah Undang-undang
Juara Umum Lagi pada Porprov XIV Jawa Barat Tahun 2022, Squash Kota Bandung Konsisten
DAM Dukung Generasi Muda Lewat Honda DBL with KFC 2022 West Java Series
Mobil BMW Ringsek Usai Tabrak Pohon Depan Hotel Horrison Bandung
Perundungan SMP Plus Baiturrahman Dilaporkan Ke Polsek Ujung Berung
Orang Tua Korban Perundungan SMP Plus Baiturrahman Pilih Jalur Hukum, Sebut Anak Alami Trauma
Hengky Kurniawan Janjikan Bonus bagi Atlet Berprestasi di Porprov Jabar
Polisi Tangkap Pencuri Logam Mulia dan Uang Jutaan Rupiah Milik ASN Bandung Barat
Gempa Guncang Pangandaran Minggu Dini Hari Terasa di Bandung Hingga Cilacap, 20 November
Angka Pengangguran di Jawa Barat Tertinggi di Indonesia?