SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Ratusan akademisi dari tujuh negara terlibat pada konferensi internasional The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2022 yang digelar Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 17-19 November 2022.
Garcombs 2022 digelar secara hybrid dari Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat, 18 November 2022. Hadir pada pembukaan acara Ketua Program Studi DIM FEB Unpad Prof. Yudi Azis, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Peof. Nunuy Nur Afiah, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Hendarmawan, serta tamu undangan lainnya.
Garcombs 2022 menampilkan keynote speaker Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Professor International Economics at the Osnabruck University of Applied Science, Jerman Prof. Dr. Peter Mayer.
Baca Juga: Reuni Alumni FK Unpad 92 Dibubuhi Deretan Pengabdian Masyarakat
Garcombs 2022 mengangkat tema “Rethinking and Creating Resilience to Enhance Industry and Business Sustainability”. Diikuti ratusan akademisi dari tujuh negara, diantaranya Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan lainnya. Tak kurang dari 112 paper akan dibahas secara maraton selama tiga hari.
Menurut Yudi Azis, ratusan paper tersebut banyak membahas persoalan ekonomi saat ini dan tantangan kedepan. Termasuk menampung masukan terhadap keilmuan manajemen dan bisnis. Masukan yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi mitigasi para pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan ekonomi ke depan.
"Dalam kondisi yang tidak menentu dan adanya potensi resesi ekonomi yang berdampak pada industri, kami percaya masa depan membutuhkan solusi untuk meminimalisir risiko. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan hasil baik untuk industri yang berkelanjutan," ujar Yudi.
Azis menuturkan, pertemuan ini sangat penting, di mana hasil riset yang selama ini dibuat tidak hanya menjadi konsumsi internal akademisi, tapi juga lembaga pemerintah dan masyarakat luas. Dengan demikian, riset yang dilakukan untuk perbaikan ekonomi bisa membantu semua pihak untuk mengatasi pelemahan ekonomi akibat situasi global.
Baca Juga: DIM FEB Unpad Helat Konferensi Internasional Garcombs
Dia mengatakan tantangan yang dihadapi organisasi atau industri saat ini semakin kompleks. Ketidakpastian yang tinggi, perkembangan teknologi yang begitu pesat, perubahan lingkungan yang drastis, pandemi serta meningkatnya ketegangan politik menuntut organisasi harus berusaha keras agar dapat bertahan atau beroperasi.
"Solusi yang dihasilkan di harapan bisa membantu pemerintah atau industri tidak jatuh terlalu dalam, tetapi bisa menghadapinya untuk menekan potensi gejolak ekonomi kedepan, " imbuh dia.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prof. Nunuy Nur Afiah mengatakan, acara Garcombs ini adalah bentuk penjabaran atas pilar edukasi dan riset oleh perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Padjadjaran (Unpad). Di mana Unpad selalu mendorong para dosen untuk terus melakukan riset. Harapannya, riset yang dihasilkan memberi dampak positif bagi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan mengatakan, konferensi ini sangat tepat di tengah kondisi ekonomi dunia pascapandemi Covid-19. Di mana, pandemi telah menimbulkan gejolak ekonomi dan kesehatan. Pada posisi ini, dunia menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Artikel Terkait
Pakar Kesehatan Ginjal dan Guru Besar Unpad Rully M.A. Roesli Meninggal di Usia 74 Tahun
DIM FEB Unpad Helat Konferensi Internasional Garcombs
Reuni Alumni FK Unpad 92 Dibubuhi Deretan Pengabdian Masyarakat
Presiden Jokowi Tegaskan Pemimpin Dunia bahwa Perang Harus Segera Dihentikan, Ini yang Dikatakannya saat G20
Jokowi Umumkan Hasil Akhir G20 Sepakat Kecam Perang Ukraina: Awalnya Diragukan Banyak Pihak
Usai KTT G20 di Bali, Apa Saja Keuntungan Indonesia Jadi Tuan Rumah?