Ribuan Ojol Geruduk Gedung Sate terkait BBM, Ini Tuntutannya

- Rabu, 21 September 2022 | 10:46 WIB
Ribuan ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate menyuarakan tuntutan terkait kenaikan harga BBM Subsidi (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)
Ribuan ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate menyuarakan tuntutan terkait kenaikan harga BBM Subsidi (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- ribuan ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate pada Rabu, 21 September 2022. ribuan massa dengan atribut ojol lengkap ini berkumpul untuk menyuarakan tuntutan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi awal September lalu.

Berdasarkan pantauan Ayobandung.com, ribuan massa aksi yang terbagi dari 3 titik keberangkatan berkumpul terlebih dahulu di Monumen Perjuangan. Selanjutnya massa melakukan long march bergerak menuju Gedung Sate.

Ketua Forum Serikat Pekerja Transportasi Darat (F-SPTD) Jawa Barat Ahmad Ilyas Prayogo mengungkapkan, aksi yang diikuti sekitar 3.000 orang ini merupakan bentuk tuntutan ojek online dalam menolak kenaikan harga BBM. Selain itu, pihaknya meminta legalitas terhadap organisasi serikat pekerja ojek online.

Baca Juga: Komunitas Pengemudi Ojol Bertemu Perwakilan Perusahaan, Polisi Kerahkan 250 Personel Gabungan

"tuntutan pertama tolak BBM yang berdampak kepada ojek online, tolong revisi dan evaluasi Permenhub nomor 12 tahun 2019, ketiga legalitas hukum bagi ojek online," ujar Ahmad Ilyas di lokasi, Rabu, 21 September 2022.

Ia melanjutkan apabila tuntutan para ojol tidak dipenuhi maka pihaknya mengancam akan demo lebih besar. Pihaknya juga akan meminta bantuan kepada konfederasi serikat pekerja seluruh Indonesia (KSPSI).

"Saat ini ada 2.500 orang yang hadir, jika tuntutan tidak dipenuhi, akan lebih besar demonya. Mungkin 100 kali dan 1000 kali lebih besar dan kita akan menggandeng K SPSI," jelasnya.

Baca Juga: Disnaker Kota Bandung Buka Loker Padat Karya untuk 1.200 Orang dengan Gaji Rp133.000/Hari, Ini Syaratnya

Menurutnya, selama hampir 7 tahun menjadi mitra para pekerja transportasi darat khususnya ojol belum memiliki payung hukum yang melindungi.

"Harusnya kita ini anugrah, bukan sebagai korban dari modernisasi teknologi. Tapi kita dianggap lahir dari batu, tidak diperhatikan," jelasnya.

Ribuan ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate menyuarakan tuntutan terkait kenaikan harga BBM Subsidi
Ribuan ojek online melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate menyuarakan tuntutan terkait kenaikan harga BBM Subsidi (Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra)

Sementara itu, Tatang seorang orator lainnya meminta pemerintah untuk mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator. Sebab tidak berpihak kepada para ojol.

Baca Juga: Daftar Ojol Air Asia Dapat Gaji 10 Juta? Cek Syarat Siap Beroperasi November Ini!

"Tolong dievaluasi tarif yang diberlakukan operator aplikasi agar standar yang diberlakukan dipatuhi aplikator," katanya.

Halaman:

Editor: Dina Miladina Dewimulyani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X