Diskar PB Kota Bandung Catat 116 Kejadian Kebakaran hingga Agustus 2022, Minta Masyarakat Lakukan hal Ini

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 16:49 WIB
Ilustrasi pemadam kebakaran | Diskar PB Kota Bandung mencatat pada tahun 2022 dari kurun waktu Januari-Agustus terdapat 116 kejadian kebakaran.  (AyoBandung.com/Ryan Suherlan/Magang)
Ilustrasi pemadam kebakaran | Diskar PB Kota Bandung mencatat pada tahun 2022 dari kurun waktu Januari-Agustus terdapat 116 kejadian kebakaran. (AyoBandung.com/Ryan Suherlan/Magang)

SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat pada tahun 2022 dari kurun waktu Januari-Agustus terdapat 116 kejadian kebakaran. Hal tersebut menjadi catatan tersendiri bagi Diskar PB.

Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, Mas Yusuf Hidayat mengungkapkan tren kejadian kebakaran di Kota Bandung dalam 2 tahun terakhir relatif menurun.

"Mungkin semasa pandemi, masyarakat jadi jarang keluar rumah. Sehingga potensi kebakaran masih bisa terkendali dengan baik," ujar Yusuf, Kamis, 25 Agustus 2022.

Berdasarkan data, pada tahun 2018 mencapai 195 kejadian. Lalu pada tahun 2019 naik menjadi 272 kejadian. Kemudian pada tahun 2020 terdapat 195 kejadian. Setelahnya, tahun 2021 menurun jadi 182 kejadian.

"Tapi, kita tetap harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran," imbuhnya.

Menurutnya, cuaca yang sudah mulai panas membuat resiko kebakaran meningkat. Maka, ia mengimbau masyarakat tidak membakar sampah sembarangan karena bisa memicu kebakaran yang lebih besar.

Baca Juga: Kota Bandung Tertinggi Kasus HIV di Jabar, Seks Bebas Jadi Faktor Utama

"Terjadi kebakaran banyaknya di pemukiman bangunan semi permanen. Karena penyebab kebakaran juga bervariatif, pembakaran sampah, korsleting, gas bocor, atau puntung rokok. Tapi, inti dari semua itu adalah kelalaian manusia," paparnya.

Ia berharap, kejadian kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa. Tetap harus ada kesiapsiagaan, sehingga perlu secara masif memberikan sosialisasi bagi masyarakat.

Selain itu, ia juga menjelaskan langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran dini dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) atau menggunakan handuk, karung, atau selimut basah.

Untuk para pemilik gedung juga harus melakukan proteksi gedung. Sprinkler dan hidran pun harus tersedia.

Yusuf juga mengimbau agar kunci portal disimpan di pos terdekat. Jangan sampai disimpan di seseorang yang jauh dari portal.

"Karena pernah terjadi kebakaran di suatu lingkungan, kita sulit mengaksesnya karena portal digembok dan yang memegang kunci jauh dari akses portal," lanjutnya.

Tinggi gapura pun perlu diperhatikan. Minimal tingginya 4 meter agar mobil damkar bisa masuk.

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X