SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- Korps alumni KNPI Kabupaten Bandung meminta pemerintah Jawa Barat untuk melakukan evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK yang banyak terjadi kejanggalan.
Ketua Korps Alumni KNPI Kabupaten Bandung, TB Topan Lesmana, mengatakan ada sejumlah hal yang harus dievaluasi dalam proses PPDB SMA/SMK di Jawa Barat.
Salah satunya adalah dugaan jual beli kursi juga titipan calon siswa untuk bisa masuk ke SMA/SMK yang dinilai favorit.
"Kami memiliki data valid dan siap jika diminta untuk pembuktian terkait masalah tersebut," tutur Topan di Soreang, Selasa 19 Juli 2022.
PPDB SMA/SMK di Jawa Barat juga memiliki polemik lain, seperti kurangnya informasi mengenai jalur penerimaan siswa, sampai sulitnya calon peserta didik baru mengakses laman sekolah untuk mendaftar.
Minimnya sosialisasi membuat masyarakat yang hendak menyekolahkan anaknya kebingungan sampai akhirnya tidak bisa melakukan pendaftaran secara daring.
Baca Juga: Kuota PPDB Belum Terisi, Orang Tua Pilih Datang Langsung ke Sekolah
"Ini seperti ada unsur kesengajaan untuk melakukan konspirasi nakal," katanya.
Artikel Terkait
Tidak Lolos Tahap 1? Inilah Persyaratan Pendaftaran PPDB Jabar 2022 Tahap 2
Terjadi Pungli PPDB di SMK 5 Bandung, Rp40 Juta Diamankan
Pungli Terjadi di SMKN 5 Bandung, Disdik Jabar: Jangan Ada Oknum Bermain di PPDB 2022!
Hindari Pelanggaran, Wali Kota Bandung Ingatkan Panitia PPDB Ikuti Regulasi
Ada Pungli PPDB Jalur Zonasi di Kota Bandung? Segera Lapor ke Disdik
Cara Cek Link Pengumuman Hasil Seleksi PPDB Jabar 2022 Tahap 2
SDN 206 Putraco Indah Hanya Dapat 3 Pendaftar Saat PPDB Kota Bandung, Begini Penyebabnya
Diberitakan Minim Pendaftar Lewat Jalur PPDB, Calon Siswa Baru SDN 206 Putraco Indah Mulai Berdatangan
Kuota PPDB Belum Terisi, Orang Tua Pilih Datang Langsung ke Sekolah