NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM - Meroketnya harga cabai di pasaran tak membuat petani di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meraup untung besar.
Cuaca tak menentu serta maraknya hama, membuat hasil penen kurang maksimal sehingga keuntungan yang didapat cukup tipis.
Wawang (36) misalnya, petani cabai di Kampung Cibodas Manoko, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, KBB, menyebut cuaca hujan membuat tanaman cabai mudah membusuk. Alhasil hasil panen tiap pekan turun drastis.
"Tetap gak besar untungnya karena cuaca tak menentu masih sering hujan," kata Wawan, Selasa 19 Juli 2022.
Belum lagi, hama jadi banyak karena hujan masih turun. Kawanan serangga itu menyerang hampir seluruh tanaman mulai dari ranting, daun, sehingga membuat tanaman rusak dan busuk.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi hama dengan menyemprotkan pestisida.
Baca Juga: Khawatir jadi Sasaran Maling Imbas Harga Meroket, Petani Cabai KBB Ronda di Kebun
Namun upaya memberantas hama tidak membuahkan hasil, sehingga percuma jika harga mahal kalau tamanan yang terserang hama banyak. Itu dikarenakan tidak sebanding dengan ongkos perawatan seperti membeli pestisida.
"Serangan hamanya parah, langsung tembus ke akar. Sudah dicoba dengan perawatan ekstra dan disemprot pestisida, tapi tetap saja hamanya sulit dibasmi," sambungnya.
Artikel Terkait
Antisipasi Pedasnya Harga Cabai
Pasca Tahun Baru, Harga Cabai dan Minyak di Pasar Bandung Barat Masih Melonjak
Harga Cabai Bandung Barat Masih Tinggi Usai Tahun Baru, Ini Penyebabnya
Harga Cabai dan Telur Stabil, Harga Daging di Bandung Masih Tinggi
Harga Cabai Rawit Bandung Barat Perlahan Turun
Harga Cabai di Bandung Makin Pedas Jelang Ramadan, Kenaikan Hampir Dua Kali Lipat
Daftar Sembako yang Harganya Naik dan Turun, dari Beras hingga Cabai
Cabai Rawit Turun Rp7.000 per Kilogram, Harga Kepokmas Kota Bandung Alami Penurunan
Harga Cabai di Bandung Barat Meroket, Lebih Mahal Dibanding Harga Daging
Khawatir jadi Sasaran Maling Imbas Harga Meroket, Petani Cabai KBB Ronda di Kebun