Rumah Ambruk Dimakan Usia, Perempuan Paruh Baya di KBB Numpang di Rumah Tetangga

- Rabu, 6 Juli 2022 | 11:06 WIB
Sejak bangunan tempat tinggal Totoh ambruk dan tak lagi bisa dihuni, pada awal April 2022, Ia mengungsi untuk mengamankan diri. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)
Sejak bangunan tempat tinggal Totoh ambruk dan tak lagi bisa dihuni, pada awal April 2022, Ia mengungsi untuk mengamankan diri. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Empat bulan lebih, Totoh Hartini (59), warga Kampung Pasir Borondong, RT 04 RW 01, Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menumpang hidup di rumah tetangga

Sejak bangunan tempat tinggal Totoh ambruk dan tak lagi bisa dihuni, pada awal April 2022, Ia mengungsi untuk mengamankan diri.

Tak cuma ikut berlindung dari terik dan hujan, Totoh yang hidup seorang diri, harus ikut menggantungkan kebutuhan hidup dari sanak saudara serta tetangga.

"Sudah 4 bulan saya numpang. Gak punya tempat tinggal karena rumah runtuh. Kalau dulu buat beli beras sering dagang buat gorengan, sekarang gak bisa karena di rumah orang," kata Totoh, Rabu, 6 Juni 2022.

Baca Juga: Info Vaksin Booster Bandung Juli 2022 Terbaru, Tersedia di 12 Puskesmas

Hujan deras ditambah usia bangunan tua jadi penyebab utama mempercepat kerusakan bangunan rumah Totoh. Atap genting serta kayu penyangga langit-langit jebol di beberapa ruangan. 

Sejak bangunan tempat tinggal Totoh ambruk dan tak lagi bisa dihuni, pada awal April 2022, Ia mengungsi untuk mengamankan diri.
Sejak bangunan tempat tinggal Totoh ambruk dan tak lagi bisa dihuni, pada awal April 2022, Ia mengungsi untuk mengamankan diri. (Ayobandung.com/Restu Nugraha)

Puing-puing plafon, potongan bambu, serta pecahan genting memenuhi ruangan. Kondisi itu membuat matahari dan air hujan bebas masuk tanpa penghalang.

Untuk menjaga sisa perabot rumah miliknya, ia membungkus dengan karung atau ditutup terpal. 

"Sebelum ambruk kondisinya sudah banyak yang bocor. Kalau hujan datang saya harus sediakan puluhan baskom penadah air," terangnya. 

Baca Juga: Kemenag KBB Prediksi Tak Ada Warga Bandung Barat dari 46 Calon Haji Furoda yang Kena Deportasi

Totoh sadar perbaikan rumahnya sangat diperlukan. Ia tak mau terlalu lama bergantung hidup dan tinggal bersama orang lain.

Namun, upaya itu tak bisa dilakukan sendiri, mengingat tenaga dan materi miliknya sangat terbatas.

"Saya mohon ada bantuan dari negara. Itu harapan saya satu-satunya," pungkasnya. [*]

Halaman:

Editor: Aris Abdulsalam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X