CIMAHI, AYOBANDUNG.COM -- Munculnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak membuat penjual daging di Kota Cimahi sepi pembeli.
Masyarakat dinilai terlalu khawatir berlebih saat mengkonsumsi daging. Padahal penyakit tersebut tidak menular ke manusia dan daging hewan terpapar PMK tetap aman dikonsumsi.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Dadan Darmawan tak menampik hal tersebut. Berdasarkan laporan yang diterimanya, memang ada penurunan penjualan untuk daging.
Baca Juga: BSU 2022 Cair Hari ini? Resmi! ini Kata Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan
"Cuma kelihatannya pembeli yang agak berkurang. Kalau melihat kondisi memang yang lebih sepi di sektor daging-dagingan," kata Dadan, Jumat 1 Juli 2022.
Menurutnya, wabah PMK sedikitnya membuat konsumen khawatir untuk membeli daging. Padahal, ia memastikan daging yang terkena wabah PMK aman untuk dikonsumsi.
"Mungkin ada kekhawatiran dari konsumen melihat maraknya wabah PMK," ucap Dadan.
Baca Juga: Perbedaan Besaran Gaji 13 2022 Terbaru PNS, Pensiunan dan Janda Duda PNS
Terpisah, Rina (42) salah seorang penjual daging sapi di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, menjelaskan penurunan pembelian daging tak hanya akibat wabah PMK tapi juga siklus musiman memasuki hari raya Idul Adha.
"Penyebab lesunya penjualan daging sapi karena Idul Adha dan merebaknya wabah PMK, sehingga membuat konsumen khawatir terkait kesehatan dagingnya," terang Rina.
Artikel Terkait
Bantuan Kurang, Pemkot Bandung Anggarkan Rp900 Juta dari BTT untuk Penanganan PMK
Percepatan Penularan Wabah PMK di Bandung Barat Capai 225 Ekor Ternak per Hari
Daging Sapi PMK Bisa Dimakan? Bahaya Jika Lewatkan Hal Ini
Syarat Hewan Kurban yang Bisa Disembelih Menurut Aturan Menag di Tengah Wabah PMK
Bendung Wabah PMK Masuk Cimahi, Lalu Lintas Ternak Dijaga Ketat Jelang Idul Adha
Imbas Wabah PMK, Hasil Susu Sapi di Bandung Barat Merosot Drastis
Selain Divaksin, Hewan Kurban Sering Dibersihkan untuk Antisipasi Wabah PMK