HUT ke-21 Kota Cimahi, Warga Masih Dapat 'Hadiah' Banjir

CIMAHI, AYOBANDUNG.COM -- Kota Cimahi menginjak usia ke 21 tahun, pada 21 Juni 2022. Di tengah umur yang beranjak dewasa, sejumlah capaian dan prestasi dari berbagai bidang telah ditorehkan.

Namun sejumlah pekerjaan rumah juga mesti jadi skala prioritas untuk diselesaikan. Salah satunya masalah banjir yang kerap melanda. 

Terbaru, beberapa wilayah Cimahi diterjang banjir, Senin 20 Juni 2022 kemarin. Wilayah yang tergenang banjir di antaranya kawasan Kecamatan Cimahi Tengah, Kelurahan Melong, Jalan Mahar Martanegara, dan daerah Kelurahan Cigugur Tengah.

Baca Juga: BSU 2022 Cair Hari Ini? AKHIRNYA! Menaker Ida Fauziyah Beri SINYAL Perihal Pencairan BSU BPJS Ketenagakerjaan?

Salah satu warga Kelurahan Cigugur, Rahma (23) mengatakan peringatan HUT ke-21 Kota Cimahi harus jadi pengingat bahwa pemerintah punya PR besar menuntaskan masalah banjir. Selama ini upaya yang dilakukan belum terasa dampaknya. 

"Sekrang belum terasa dampaknya, soalnya kalau hujan masih sering banjir apalagi yang di jalan dekat Pasar Cimindi," kata Rahma, Selasa 21 Juni 2022. 

Menurutnya, penyelesaian banjir Kota Cimahi menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. Pasalnya, imbas bencana tersebut langsung dirasakan warga. 

Baca Juga: 2 LINK Live Streaming Persis Solo vs PSIS Semarang Hari Ini 16.00 WIB Piala Presiden 2022

"Saya kira, kalau ini berhasil. Nama pemerintah juga bakal baik di mata warga," tambahnya. 

Selain persoalan banjir, ia berharap Kota Cimahi mempermudah layanan publik dan membuat ruang-ruang publik baru sebagai tempat bermain dan ekspresi masyarakat. 

"Kalau saya sebagai anak muda, inginnya pelayanan itu serba mudah, simple, dan enggal ribet. Terus minta diperbanyak taman seperti Kota Bandung," kata Rahma.

Baca Juga: Oppo Reno 7A Resmi Rilis, Bawa Snapdragon 695 Berapa Harganya?

Terkait itu, Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengklaim pihaknya telah melakukan serangkaian upaya untuk mencegah banjir mulai dari normalisasi sungai hingga membuat kolam retensi. 

"Mengenai banjir, sebetulnya kita sudah membuat kolam retensi di Pasir Kaliki, jadi banjir yang awalnya parah alhamdulillah bisa cepat surut lagi," tutur Ngatiyana.