CIMAUNG, AYOBANDUNG.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membacakan puisi saat peakaman putra sulungnya, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril.
Puisi tersebut dibacakan bertepatan dengan Adzan duhur yang ia persembahkan terakhir kalinya untuk Eril, putra sulungnya.
Emil mengatakan jika puisi tersebut merupakan sepenggal cinta darinya untuk Eril juga mengungkapkan siapa Eril yang saat proses pemakamannya dihantar ribuan orang.
Baca Juga: Pendaftaran Astranauts, Kompetisi Inovasi Digital untuk Mahasiswa dan Startup hingga 8 Juli 2022
Berikut puisi yang dibacakan Ridwan Kamil saat proses pemakaman Eril.
14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin sehari-hari
Tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami
Kami bertanya-tanya
Mengapa harus hidup tidak terlalu lama mengharu biru
Tapi waktu adalah rahasia Allah yang mustahil bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian
Waktu adalah relatif begitulah kata orang-orang yang Arif
Akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang
Sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang dalam rentang 14 Hari yang sejujurnya sangat melelahkan
Namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kenyataan.
Artikel Terkait
Momen Nabila Ishma Menangis di Samping Peti Jenazah Eril hingga Mengajak Bicara
Jenazah Eril Tiba di Lokasi Pemakaman
Suasana Pemakaman Eril: Warga hingga Rela Naik Atap Rumah dan Bawa Tangga
Jenazah Eril Diiringi Masyarakat dan Ratusan Pelajar Menuju Permakaman Keluarga
Tangis Pecah Nabila Ishma di Depan Peti Jenazah Eril
Rara Pawang Hujan Datangi Pemakaman Eril, Turut Doakan agar Cuaca Cerah
Netizen Emosi Lihat Kehadiran Rara Pawang Hujan di Pemakaman Eril, Kenapa?
Kata-kata Ridwan Kamil di Pemakaman Eril: Mohon Berkenan Dimaafkan
Ini Puisi Ridwan Kamil yang Dibacakan saat Pemakaman Eril