Ratusan Warga Sukaresmi KBB Masih Terisolasi Imbas Longsor, Butuh Pasokan Obat-obatan dan Logistik

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Rarusan warga RW 17 Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih terisolasi imbas akses jalan tertimbun material longsor. 

Kepala Desa Sukaresmi Judin Setiawan mengatakan jalan utama sepanjang 5 kilometer lumpuh akibat tertimbun longsor di 10 titik. Kondisi tersebut mengakibatkan sebanyak 90 kepala keluarga (KK) atau sekitar 300 jiwa terisolasi. 

"Jalan belum bisa dibuka karena banyak sekali material longsor, sebagian terputus dan ambrol," kata Judin, Jumat 15 April 2022.

Baca Juga: Kuota Mudik Gratis 2022 Ditambah? Simak Cara Daftar dan Ketentuannya

Selain menutup akses jalan, longsor juga menerjang 25 rumah terdiri dari 22 rumah di  RW 17 dan 3 rumah di RW 2. Saat ini penghuni runah terpaksa mengungsi ke sanak saudara dan balai RW 17.

Ia berharap pemerintah dan segenap masyarakat lain bisa ikut membantu bagi warga yang terdampak. Saat ini kebutuhan paling mendesak adalah logistik dan obat-obatan mengingat akses keluar daerah masih sulit karena jalan tertutup longsor.

"Warga yang terdampak membutuhkan sembako, obat-obatan, dan baju. Paling utama tentu sembako," papar Judin. 

Baca Juga: Ada Oppo Reno 7, Ini 7 HP Oppo Terbaru Seri 5G Murah Terbaik April 2022

Diketahui, bencana longsor dan banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kamis 14 April 2022 malam.

Hasil pendataan pihak desa, longsor dan banjir bandang menyebabkan 25 rumah rusak, 3 haktare lahan pertanian hancur, satu korban jiwa, dan akses jalan lumpuh.

Terkait itu, Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo mengatakan untuk mengcover kebutuhan logistik, pihaknya bakal mendirikan dapur umum.

Baca Juga: Segera Cair, Ini Perhitungan Tunjangan Kinerja yang Diterima PNS Selain THR dan Gaji ke-13

Selain itu, warga dan sejumlah relawan akan di bagi dua tim yakni tim bertugas melakukan pencarian korban dan tim yang fokus membuka akses jalan. 

"Besok sudah kita petakan. Pertama tentu membuat dapur umum. Kemudian melanjutkan pencarian korban dan membuka akses jalan agar mobilitas lebih mudah," pungkasnya.